3 Fakta Tambang Bawah Tanah RI Terbesar di Dunia

3 Fakta Tambang Bawah Tanah RI Terbesar di Dunia

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 23 Agu 2021 21:00 WIB
PT Freeport Indonesia melakukan eksplorasi, menambang, dan memproses bijih yang mengandung tembaga, emas, dan perak di daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Indonesia.
Foto: Alfito Deannova Ginting
Jakarta -

Tambang bawah tanah yang dikelola PT Freeport Indonesia (PTFI) di Papua menjadi yang terbesar di dunia. Indonesia resmi menguasai tambang tersebut dengan kepemilikan saham 51% pada 2018 lalu.

detikcom merangkum kecanggihan tambang bawah tanah tersebut, yakni sebagai berikut:

1. Bakal Diguyur Rp 216,2 T

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tambang bawah tanah tersebut mulai dibangun infrastrukturnya pada 2004, dan baru berproduksi mulai 2015-2016. Jadi perlu waktu kira-kira 12 tahun untuk menikmati hasilnya dengan investasi yang dikucurkan sekitar US$ 8 miliar pada saat itu. Freeport akan menambah investasi US$ 15 miliar, setara Rp 216,2 triliun (kurs Rp 14.416).

"Ke depannya ini juga kita masih akan investasi di tambang bawah tanah sekitar US$ 15 miliar," sebut Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas.

ADVERTISEMENT

2. Cadangannya Cukup Sampai 2050

Dia menerangkan bahwa cadangan di tambang Freeport masih cukup sampai tahun 2050. Bahkan potensi cadangannya masih bisa ditingkatkan dengan terus melakukan eksplorasi.

"Kalau dengan pola penambangan dengan cadangan yang ada saat ini bisa sampai 2050. Belum lagi kalau kita eksplorasi di bawahnya lagi masih ada potensi sumber daya yang bisa dijadikan cadangan," katanya.

Lanjut ke halaman berikutnya

3. Gunakan Teknologi Canggih

Tambang bawah tanah Freeport pun sudah menggunakan teknologi canggih. Alat-alat berat dioperasikan dari jarak jauh.

"Soal otomatisasi, jadi semua peralatan alat berat yang ada di tambang bawah tanah itu dikemudikan secara remote dari jarak kira-kira 10 km dari tambang itu di ruangan yang ber-AC, dan oleh anak-anak muda, perempuan juga banyak mengoperasikan alat-alat berat," jelas Tony.

Kemudian ada kereta bawah tanah yang juga dikendalikan dari jarak jauh. Jadi, di dalam kereta tidak ada tenaga manusianya.

"Dan ini bagian dari transformasi digitalisasi yang kita lakukan. Jadi memang tambang Freeport ini adalah salah satu tambang yang terbaik di dunia baik dari segi cadangannya, dari segi skalanya, dan juga dari segi good mining practices-nya, termasuk teknologi yang diterapkan," tambahnya.


Hide Ads