Arifin pun mengaku, tarif listrik panas bumi selama ini tidak kompetitif karena risiko yang dikeluarkan untuk eksplorasi sangat mahal. Dia mengatakan, tarif listrik yang berasal dari panas bumi paling tinggi dibanding sumber energi lain.
"Selama ini tarif panas bumi tidak kompetitif, karena seluruh biaya-biaya sangat besar, risiko yang dikeluarkan untuk eksplorasi sangat mahal. Dan tarif listrik, biaya listrik yang dihasilkan dari panas bumi paling tinggi di antara seluruh sumber-sumber energi," katanya.
Pengeboran yang dilakukan pemerintah bertujuan menghasilkan data-data yang jelas, sehingga investor dengan mudah melakukan kajian ekonominya. Dia juga bilang, dengan demikian, investor yang menanamkan modalnya di Indonesia menjadi lebih nyaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah inilah sekarang salah satu upaya kita bagaimana kita bisa menyiapkan satu data yang baik, bisa menyiapkan perizinan-perizinan, kemudian juga seluruh persiapan pekerjaan sehingga memang investor itu bisa lebih nyaman masuk dan bisa lebih cepat menyelesaikan pekerjaannya," ujarnya.
(acd/ara)