Hitung-hitungan Bisnis 'SPBU Listrik', Segini Potensi Cuannya

Hitung-hitungan Bisnis 'SPBU Listrik', Segini Potensi Cuannya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 21 Sep 2021 20:00 WIB
PT PLN (Persero) luncurkan aplikasi Charge-In. Aplikasi ini membantu pengguna kendaraan listrik mencari SPKLU terdekat hingga monitor pengisian daya.
Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna

Kemudian skema yang terakhir adalah kerja sama dengan penyedia SPKLU untuk mengoperasikan layanan SPKLU. Misalnya, menjadi mitra PLN untuk mengoperasikan SPKLU milik PLN.

Rida mengatakan kendaraan listrik mampu menekan konsumsi BBM di Indonesia. Dengan begitu Indonesia bisa mengurangi impor BBM, ujungnya dapat mengurangi tekanan pada neraca dagang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rida memprediksi Indonesia bisa mengurangi konsumsi BBM sampai 6 juta KL jika kendaraan listrik yang digunakan di Indonesia mencapai 2,2 juta unit di tahun 2030. "Diperkirakan potensi pengurangan konsumsi BBM-nya bisa sampai 6 juta KL di 2030," ungkap Rida.

Sampai saat ini, menurutnya sudah ada 1.478 unit kendaraan listrik roda empat di Indonesia. Kemudian untuk roda dua mencapai 7.526 unit. Sementara itu, untuk kendaraan roda tiga ada 188 unit. Bila ditotal sudah ada 9.192 unit kendaraan listrik di Indonesia, jumlah yang masih sangat jauh untuk mengejar target 2,2 juta kendaraan listrik di 2030.

ADVERTISEMENT

Nah untuk mengakomodir kebutuhan pengisian dayanya, Rida mengatakan akan ada 31 ribu lebih stasiun pengisian kendaraan listrik umum alias SPKLU yang bakal dibangun dari sekarang hingga tahun 2030.

"Pemerintah menargetkan pembangunan SPKLU hingga 31.859 unit di 2030," ungkap Rida.

Sejauh ini di Indonesia sudah ada SPKLU sebanyak 166 unit di 135 lokasi. Kemudian ada juga stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum alias SPBKLU sebanyak 81 unit di 80 lokasi.


(hal/ara)

Hide Ads