Sementara itu, Ketua DPC Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana) Pati, Suma Novendi mengatakan, kondisi seperti itu sudah berjalan sejak akhir Juli atau di awal Agustus.
"Sudah terjadi kira kira sejak akhir bulan Juli atau di awal bulan Agustus. Penyebab pastinya seperti apa mungkin bisa langsung ditanyakan ke pihak Pertamina," kata Suma.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga meminta masyarakat agar tidak panik, sebab di SPBU juga menyediakan BBM Jenis lain seperti Pertamax.
Sementara itu Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho mengatakan akan mengecek ke lapangan.
"Kami cek terlebih dahulu terkait hal itu. Pada prinsipnya, Pertamina berkomitmen menyalurkan BBM kepada masyarakat Kabupaten Blora," katanya.
Brasto menambahkan, Pertamina terus berkomitmen untuk menyalurkan seluruh varian produk BBM bagi masyarakat. Pertamina terus melakukan evaluasi dan menghitung proyeksi perkiraan kebutuhan BBM masyarakat serta terus memantau kebijakan pemerintah
"Saat ini kami terus berkoordinasi dengan fungsi terkait mengenai monitoring stok proses distribusi, serta proyeksi konsumsi agar BBM selalu tersedia bagi masyarakat. Jika Pertalite masih dalam pengiriman atau dalam proses bongkar di SPBU, Pertamina menyediakan produk BBM berkualitas lain seperti Pertamax Series, dengan spesifikasi RON 92 dan 98 yang memenuhi standar lingkungan Permen LHK No. 20 tahun 2017 dan sesuai dengan mayoritas mesin kendaraan modern," terangnya.
(hns/hns)