ESDM Mau Bikin Stok Batu Bara Jangka Panjang Aman, Begini Caranya

ESDM Mau Bikin Stok Batu Bara Jangka Panjang Aman, Begini Caranya

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 29 Sep 2021 15:51 WIB
Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat batu bara menggunakan alat berat di pelabuhan krakatau bandar samudera, Cigading, Cilegon (8/3/2013). Direktur Jendral Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi Sumber Daya Manusia (ESDM), Thamrin Shite mengatakan untuk mengendalikan produksi batu bara, pemerintah menetapkan kuota produksi secara nasional. File/detikFoto.
Ilustrasi/Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta -

Kementerian ESDM tengah mencari cara agar pasokan batu bara lebih stabil. Beberapa di antaranya berupa kontrak jangka jangka panjang dan pengupayaan batu bara langsung dari perusahaan tambang.

Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM juga menetapkan persentase minimal DMO batu bara pemegang PKP2B, IUPK, dan IUP tahun 2021 sebesar 25% dari rencana produksi.

"Kami juga pengupayaan pasokan batu bara langsung dari perusahaan tambang. Melalui Ditjen Minerba ditetapkan persentase minimal DMO (Domestic Market Obligation) batu bara pemegang PKP2B, IUPK, dan IUP tahun 2021 sebesar 25% dari rencana produksi," kata Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM Sujatmiko melalui keterangannya dalam webinar tema 'Penguatan Ketahanan Energi Melalui Strategi Pengadaan Pasokan Batu Bara Nasional', Rabu (29/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan itu, Wakil Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo bicara mengenai strategi PLN menuju ketahanan energi dan transisi menuju penggunaan energi baru terbarukan. Ia menjelaskan bahwa saat ini PLN mengupayakan adanya keseimbangan antara pengusahaan ketahanan energi dengan adanya penerimaan bagi negara.

PLN telah mengupayakan berbagai upaya untuk menyederhanakan proses pengadaan batu bara dan pembayaran seperti dengan adanya digitalisasi payment, serta melalui kontrak jangka panjang dengan penambang.

ADVERTISEMENT

Kendati demikian Darmawan juga menyampaikan kesiapan PLN dalam berdialog dengan stakeholder batu bara lain seperti trader.

"It's only beginning ke depan kita terus kolaborasikan dan kita rembukan apa yang menjadi concern pengusaha pemasok energi dan batu bara. PLN akan dengan sangat terbuka dengan usul dan masukan untuk membangun bangsa ini bersama-sama," ujar Darmawan.

Lihat juga Video: Menteri ESDM Ungkap Penjualan BBM Premium Akan Dikurangi Pelan-pelan

[Gambas:Video 20detik]



Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi dan Batubara Indonesia (Aspebindo) Anggawira mengatakan tujuan dari acara tersebut ialah memberikan tempat dan wadah komunikasi pengusaha dengan pengambil kebijakan khususnya di bidang pemasok energi dan batu bara nasional.

Ketua Bidang Perdagangan, Perindustrian, ESDM BPP HIPMI Iskandarsya Rama Datau juga menambahkan pentingnya mendorong peran pengusaha muda yang penuh inovasi bagi industri batu bara nasional dan menyediakan pasokan batu bara untuk PLN.

Nasri Sebayang mantan Direktur Konstruksi dan Energi Terbarukan PT PLN yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar IKPLN memandang kontrak jangka panjang dengan penambang besar belum cukup untuk menjamin kelangsungan pasokan batu bara nasional.

"Solusinya seluruh potensi anak bangsa khususnya yang terkait bisnis batu bara harus dimanfaatkan secara optimal. Baik melalui penambang besar yang memiliki infrastruktur dan modal cukup juga dengan penambang menengah kecil yang bekerja bersama trader melalui kontak jangka panjang dan kepastian volume yang dapat memenuhi DMO. Semua pihak bisa kolaborasi dan bekerja sama untuk pasokan utama ke PLN lalu ke end user lainnya," katanya.


Hide Ads