Akselerasi Bisnis Energi, Pertamina Kolaborasi dengan Startup Energi

Akselerasi Bisnis Energi, Pertamina Kolaborasi dengan Startup Energi

Khoirul Anam - detikFinance
Selasa, 05 Okt 2021 10:59 WIB
Pertamina
Foto: Pertamina
Jakarta -

PT Pertamina (Persero) menyelenggarakan program Pertamina XScouts sebagai platform kolaborasi open innovation antara Pertamina dan startup energi. Program tersebut resmi dibuka melalui acara One Day Virtual Talks bertajuk 'Shaping the Future of Energy' pada Rabu (29/9) lalu.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina mengundang startup potensial untuk berkolaborasi dalam konteks mutual benefit. Kesempatan kolaborasi pengembangan innovation to business itu, kata dia, terbuka bagi startup khususnya di bidang energi bersih, elektrifikasi, petrokimia, dan teknologi pendukungnya.

"Harapan kami, dengan Pertamina XScouts ini dapat turut membangkitkan gairah inovator-inovator unggul Indonesia untuk membawa inovasinya menjadi business value berkolaborasi dengan Pertamina sebagai perusahaan energi nasional," ungkap Nicke dalam keterangan tertulis, Selasa (5/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bentuk kolaborasi yang dapat dilakukan antara Pertamina dan Startup, imbuh Nicke, dapat berupa aplikasi teknologi hasil inovasi, kerja sama perluasan channel to market, access to expertise, dan kerja sama bisnis lainnya.

"Dalam konteks mutual benefit, kolaborasi ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, bagi Start Up dan Pertamina," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Nicke menegaskan, bergairahnya 'innovation to business' di bidang energi akan menciptakan banyak pilihan menarik bagi pasar. Sehingga, lanjutnya, semakin mempermudah transisi energi dalam mendukung pencapaian target Energy Mix dan meningkatkan perekonomian nasional dengan tujuan pembangunan berkelanjutan serta komitmen ESG perusahaan.

Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana juga mengapresiasi Pertamina XScouts sebagai program open innovation. Menurutnya, inovasi diperlukan untuk mengembangkan energi baru terbarukan dalam menjaga ketahanan energi dan memastikan pembangunan energi yang berkelanjutan.

Dadan menjelaskan, startup bidang energi dibutuhkan untuk mendorong pencapaian komitmen pemerintah Indonesia dalam mengembangkan EBT karena dapat memprakarsai proyek energi terbarukan, menggairahkan iklim investasi, menciptakan inovasi di bidang energi, dan memanfaatkan potensi energi terbarukan menjadi energi listrik atau substitusi energi lainnya seperti biofuel dan biomassa.

"Kami menyambut inovasi-inovasi para generasi muda sehingga dapat mendorong energi yang semakin bersih dan tumbuh ekosistem baru oleh insan yang inovatif," imbuhnya.

Di samping itu, berbagai inkubator dari berbagai pihak, seperti Universitas Airlangga, Institute Teknologi Bandung, dan Batex energi Mandiri menyambut baik program Pertamina XScouts dan mendukung program ini untuk kolaborasi yang lebih baik.

"Program Pertamina XScouts merupakan program yang sangat baik dan fokus pada penciptaan value creation secara jangka panjang, bukan sekadar kompetisi semata. Hal ini tentunya akan membawa dampak yang baik bagi pengembangan startup bidang energi. Kami dari universitas siap untuk bekerja sama dan menyiapkan startup binaan yang relevan di bidang energi bersih, EBT, petrokimia, elektrifikasi, dan future technology," ujar Wakil Rektor Bidang Research, Innovation, and Community Development Universitas Airlangga Prof. Ni Nyoman Tri Puspaningsih.

Hal senada disampaikan Direktur Inkubasi Bisnis ITB Dina Dellyana. Ia mengatakan, tantangan startup bidang energi sangat besar dan banyak hal yang harus dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut.

"Pertama, meningkatkan awareness untuk membangun solusi energi yang dijembatani melalui Pertamina XScouts. Aspek selanjutnya adalah access to expert dan market yang selama ini menjadi kendala dapat diakomodir melalui program XScouts ini," ujar Dina.

Dukungan juga disampaikan oleh CEO Batex Energi Mandiri, Rina Wiji Astuti yang menekankan banyaknya tantangan dalam pengembangan startup energi seperti pengembangan produk, akses pasar dan modal.

"Kolaborasi diperlukan antara startup, perusahaan, inkubator, dan instansi pemerintah sehingga kami dapat menyediakan produk yang berkualitas tinggi dan memenuhi ekspektasi pasar sehingga dapat menciptakan ketahanan energi di Indonesia," pungkas Rina.




(ega/ara)

Hide Ads