RI Punya Cadangan Tembaga Terbesar, tapi yang Nikmati Spanyol-Jepang

RI Punya Cadangan Tembaga Terbesar, tapi yang Nikmati Spanyol-Jepang

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 12 Okt 2021 18:35 WIB
Jokowi Groundbreaking Pembangunan Smelter PT Freeport di Gresik
Foto: Tangkapan Layar (Foto: YouTube Channel Setpres)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan cadangan tembaga terbesar di dunia. Sayangnya potensi itu belum dimanfaatkan dengan baik.

Hal itu dikatakan Jokowi saat meresmikan pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur. Selama ini konsentrat tembaga masih diolah di luar negeri seperti Spanyol dan Jepang, sehingga nilai tambahnya dinikmati oleh mereka.

"Jangan sampai kita memiliki tambang, kita memiliki konsentrat, (tapi) smelternya, hilirisasinya ada di negara lain seperti ada di Spanyol dan di Jepang. Nilai tambahnya berarti yang menikmati mereka," kata Jokowi dilihat dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (12/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, Jokowi menekankan pentingnya mengolah hasil tambang di dalam negeri. Dengan begitu nilai tambahnya juga bisa dinikmati oleh Tanah Air, bukan negara lain.

"Inilah kenapa smelter PT Freeport ini dibangun di dalam negeri, yaitu di Gresik, Jawa Timur," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Karena itu, pemerintah menilai ini kebijakan strategis, terkait industri tambang tembaga setelah kita menguasai 51% saham Freeport dan saat itu juga kita mendorong agar Freeport membangun smelter di dalam negeri karena kita ingin nilai tambah ada di sini," jelasnya.

Sebagai informasi, smelter Freeport ini berkapasitas 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Ini akan menjadi fasilitas pemurnian tembaga untuk menghasilkan katoda tembaga, serta pemurnian logam berharga lainnya.

Kehadiran smelter Freeport diproyeksi bisa memproduksi 35 ton emas per tahun, dengan nilai transaksi sekitar Rp 30 triliun. Total investasinya Rp 42 triliun.

"Nanti kita bisa hasilkan rata rata produksi 35 ton emas per tahun yang nilai transaksinya kurang lebih Rp 30 triliun," kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam kesempatan yang sama.

(aid/ara)

Hide Ads