Pabrik Holding BUMN Perkebunan Pakai Pembangkit BBM Limbah Sawit

Pabrik Holding BUMN Perkebunan Pakai Pembangkit BBM Limbah Sawit

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 14 Okt 2021 17:09 WIB
Sawit
Foto: Sawit (Istimewa/NSS)

PTPN Group saat ini juga sedang berupaya melakukan optimasi aset pembangkit listrik EBT yang dalam kondisi idle (tidak beroperasi atau beroperasi kurang optimal) melalui kerjasama dengan mitra strategis demi mendukung pencapaian target bauran EBT pemerintah sebesar 23% di tahun 2025.

Sejak tahun 1942, PTPN Group juga telah mengembangkan bioethanol dari produk samping PG yakni tetes tebu (molasses). Pengembangan produk bioethanol ini tentunya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ethanol dalam negeri saat ini, namun juga memiliki visi jangka panjang ke depan sebagai salah satu alternatif substitusi BBM berbasis fosil. Saat ini PTPN Group memiliki 2 unit pabrik pengolahan bioethanol yang telah beroperasi, yakni pabrik ethanol PT Energi Agro Nusantara (Enero) (anak perusahaan PTPN X) yang memiliki kapasitas produksi bioethanol sebesar 100 KL/hari dan pabrik bioethanol PASA Djatiroto (unit bisnis PTPN XI) yang memiliki kapasitas produksi ethanol sebesar 15 KL/hari. Kedua pabrik pengolahan bioethanol tersebut terletak di Provinsi Jawa Timur.

Salah satu program pengembangan produk bioethanol yang saat ini tengah serius digarap oleh PT Enero adalah pengembangan produk Extra Neutral Alcohol (ENA) grade yang dapat digunakan sebagai substitusi bensin berbasis fosil. Selain itu, PT Enero juga telah memproduksi produk hand sanitizer dengan merek dagang CARYZ untuk mendukung protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Limbah cair dan limbah padat khususnya yang dihasilkan oleh PKS akhir-akhir ini banyak diminati oleh mitra strategis PTPN Group dan beberapa perusahaan BUMN/swasta untuk menghasilkan EBT ataupun produk bahan bakar ramah lingkungan. Tandan kosong kelapa sawit pada mulanya hanya dimanfaatkan sebagai pupuk kompos di areal perkebunan kelapa sawit PTPN Group. Namun, saat ini tandan kosong banyak diincar untuk dijadikan bahan bakar baru pengganti batubara, baik dalam bentuk serat atau fiber maupun dalam bentuk pelet.

Di samping menjadi bahan bakar pengganti batubara, gasifikasi tandan kosong juga mulai banyak diteliti oleh beberapa perusahaan swasta untuk menghasilkan syngas sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik ramah lingkungan. Palm Oil Mill Effluent (POME) atau limbah cair PKS saat ini juga menjadi salah satu obyek pengembangan EBT yang banyak diminati oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit termasuk PTPN.

ADVERTISEMENT



Simak Video "Rumah dan Mobil Dinas Kepala Afdeling PTPN Dibakar"
[Gambas:Video 20detik]

(acd/zlf)

Hide Ads