Dalam upaya untuk mencapai target nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) 2060, pemerintah berencana menyetop penjualan motor dan mobil berbahan bakar bensin mulai 2040 dan 2050.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Yohannes Nangoi mengungkap pihaknya belum mengetahui pasti kabar tersebut. Tetapi berdasarkan informasi yang ia dapatkan, bahan bakar mobil yang akan diganti menjadi ramah lingkungan.
"Setahu saya, setelah saya berbicara dengan Kementerian Perindustrian kita harus menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Oleh sebab itu pemerintah mencanangkan bahan bakar itu menggunakan bahan bakar biofuel. Di mana biofuel itu energi baru terbarukan (EBT), maksudnya energi baru itu dulu belum pernah pakai kelapa sawit sekarang pakai kelapa sawit. Jadi baru terbarukan," jelasnya kepada detikcom, Kamis (14/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau begitu, mobilnya hanya mengganti sedikit dan bahan bakarnya jadi minyak kelapa sawit, karena pemerintah tengah mencanangkan G100 kan. Berarti mobilnya boleh dong. Contohnya di Brasil, bensinnya diganti etanol bahan baku tebu, itu kan energi baru terbarukan (EBT). Jadi nanti kita lihat saja, tetapi bukan mobilnya diberhentikan bukan begitu kira-kira," tambahnya.
Dia meyakini dengan sumber daya alam yang ada, RI bisa mewujudkan mobil ramah lingkungan. Pihaknya pun terus menunggu arahan dari Kementerian Perindustrian.
"Kita melihat arahnya mau ke mana ini kan investasi sudah lakukan besar dan selalu larinya ke situ (energi baru terbarukan)," tutupnya.
Astra juga buka suara. Cek halaman berikutnya.
Simak Video "Indonesia Bakal Setop Jual Mobil Bensin Tahun 2050"
[Gambas:Video 20detik]