Pertashop Permudah Akses Energi bagi Masyarakat Desa, Ini Dampaknya

Pertashop Permudah Akses Energi bagi Masyarakat Desa, Ini Dampaknya

Angga Laraspati - detikFinance
Minggu, 17 Okt 2021 11:09 WIB
Hingga akhir tahun 2020, telah tersebar 106 unit Pertashop di 28 kabupaten di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
Foto: Dok. Pertamina
Jakarta -

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan program Pertashop sejalan dengan program Pertamina One Village One Outlet (OVOO). Menurutnya, kehadiran Pertashop dapat mempermudah aksesibilitas energi bagi masyarakat desa, sekaligus menggerakkan perekonomian di desa.

Nicke menyebut dengan mendorong pertumbuhan Pertashop, maka semua pihak juga ikut berkontribusi pada 3 hal. Pertama, mendorong penurunan emisi karbon karena produk yang dijual di Pertashop adalah produk ramah lingkungan.

"Pada saat ini dari shifting pengguna Premium ke Pertalite, diprediksi terjadi penurunan emisi karbon sebesar 5 juta ton dan pada 2022, seiring pertumbuhan Pertamax diharapkan penurunan emisi karbon dapat tercapai 12 juta ton," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (17/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua, Pertashop akan mendorong pertumbuhan TKDN dan sesuai dengan implementasi SDGs no 8, yaitu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, membuka kesempatan kerja yang produktif serta menyeluruh serta pekerjaan yang layak.

Terakhir, Pertashop juga bekerja sama dengan perbankan dan bisa menciptakan new crowd sentra-sentra bisnis di desa, sehingga dana akan bergulir di pedesaan.

ADVERTISEMENT

Namun tantangan dalam implementasi pengembangan Pertashop di seluruh Indonesia sangat banyak dan sulit jika hanya dilakukan satu pihak.

"Oleh karena itu diperlukan bantuan, dukungan, dan kerja sama dari berbagai pihak termasuk melalui pemberdayaan masyarakat di tingkat Desa," tutur Nicke.

Di sisi lain, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyatakan dalam pemulihan perekonomian, Pemerintah Daerah terus melakukan berbagai program, termasuk untuk lembaga pedesaan.

"Dukungan kepada Pertashop merupakan wujud keseriusan Pemda untuk mendorong perekonomian desa serta memastikan ketersediaan energi dengan harga yang sama di SPBU," tegas Arinal.

Untuk mendukung perkembangan ekonomi dan kemandirian desa tersebut, Pertamina telah bersinergi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, serta Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).

Pertamina terus berupaya untuk dapat menghadirkan Pertashop di 7.196 Kecamatan di seluruh Indonesia. Sampai dengan awal bulan Oktober 2021, jumlah Pertashop yang sudah beroperasi telah mencapai 2.848 unit yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sementara itu, untuk mendorong kinerja Pertashop, Pertamina memberikan penghargaan kepada para pengusaha Pertashop terbaik. Pengharapan tersebut antara lain UMKM lokal non mitra, angka penjualan terbaik dan sarana fasilitas terbaik.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir didampingi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Direktur Utama Subholding Commercial And Trading Alfian Nasution di Lampung.

Penghargaan diserahkan pada acara Sosialisasi Nasional Program Percepatan Implementasi Pertashop Kepada BUMDes dan BUMDesma Regional Sumatera, Sabtu (16/10) kemarin.

Erick Thohir menyampaikan Pemerintah telah mendorong program-program yang dapat memastikan tiga hal termasuk Pertashop yakni bagaimana BUMN bisa membantu pendanaan, BUMN melakukan pendampingan, juga BUMN dapat membuka akses pasar.

"Alhamdulillah dari data-data yang saya dapat, di Sumatera ini sudah ada 1.033 Pertashop, khususnya di Lampung ada 206 Pertashop," ujar Erick.

(akd/hns)

Hide Ads