2. Tarif Listrik Dijamin Tak Naik
Pemerintah pun menjamin tarif listrik tidak akan naik hingga akhir tahun walaupun dunia sedang gonjang-ganjing krisis energi. Hal itu dipastikan oleh Rida.
"Yang pasti sekarang kondisi listrik lebih dari cukup saat ini, dan kemudian diputuskan sampai akhir tahun juga tidak akan ada kenaikan atau perubahan tarif listrik," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah juga menjamin bahwa sampai akhir tahun pada sektor ketenagalistrikan, dari segi pasokan listrik atau kesiapan kapasitas terinstalnya sudah lebih dari cukup.
Baca juga: Solar Langka, Apakah RI Mulai Krisis Energi? |
3. Pembangkit Batu Bara Dominasi RI
Saat ini pembangkit listrik tenaga fosil masih mendominasi di Indonesia. Bayangkan saja, 65,64% listrik yang dinikmati masyarakat masih bersumber dari batu bara.
"Dari sisi produksi atau bauran energinya batu bara itu mendominasi sampai lebih dari 65% kontribusinya terhadap listrik yang kita nikmati sehari-hari sampai saat ini," jelas Rida.
Penyumbang terbesar bauran energi nasional selanjutnya masih energi fosil, yaitu gas sebesar 17,9%, serta BBM dan BBN 3,76%.
Sedangkan bauran EBT dari air 6,67%, panas bumi 5,61%, biomassa 0,2%, dan energi baru terbarukan lainnya 0,22%. Jadi totalnya adalah 12,7%. Namun jika BBN dimasukkan ke dalam EBT, maka totalnya menjadi 13,54%.
(toy/eds)