Harga minyak dunia terus meningkat beberapa waktu belakang ini. Hal ini pun berdampak pada harga BBM yang dijual oleh PT Pertamina (Persero).
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih mengatakan, harga Pertalite sebenarnya atau harga keekonomiannya telah mencapai Rp 11.000 per liter. Namun, Pertamina tetap menjual dengan harga Rp 7.650 per liter.
"Pertalite ini kan sebenarnya jenis bahan bakar umum secara normal harga Pertalte ini sudah berada di atas Rp 11.000 harga keekonomian. Kemudian Pertamina masih tetap harus menjual di harga Rp 7.650" katanya dalam konferensi pers, Senin (25/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, supaya tidak terjadi keresahan di masyarakat karena kenaikan harga yang tinggi, Pertamina sebagai BUMN diharapkan tetap mendukung kelancaran penyediaan dan pendistribusian BBM yang terjangkau.
Tak hanya itu, harga Premium telah meningkat cukup tinggi. Premium sendiri harga keekonomiannya sudah mencapai Rp 9.000 per liter. Sementara, Premium sendiri masih dijual di harga Rp 6.450 per liter.
"Terkait dengan, berat subsidi BBM, Elpiji ya sudah pasti. Tapi kita memang untuk BBM terkait Premium ini, ada kompensasi. Pastinya selisih harga jual Premium yang Rp 6.450 dengan harga keekonomian sekitar Rp 9.000 ya bisa kita hitung berapa kompensasi yang harus dibayarkan," terangnya.
"Di mana saat ini penyaluran Premium itu 3,3 juta kilo liter nanti bisa hitung," ungkapnya.
(acd/zlf)