4 Fakta Warga Papua Protes Jokowi Bangun Smelter di Gresik

4 Fakta Warga Papua Protes Jokowi Bangun Smelter di Gresik

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 28 Okt 2021 05:45 WIB
Presiden Joko Widodo resmikan dimulainya proyek smelter PT Freeport Indonesia
Foto: Dok. Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta -

Pabrik pemurnian dan pengolahan hasil tambang (smelter) PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik mulai dibangun. Pembangunannya diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 12 Oktober 2021.

Namun, muncul protes atas pembangunan smelter Freeport di salah satu kabupaten di Jawa Timur itu. Berikut informasinya selengkapnya:

1. Warga Papua Protes

Keputusan pembangunan smelter di Gresik menuai protes dari warga Papua dan Papua Barat. Mereka protes kenapa smelter Freeport tidak dibangun di tanah Papua. Hal itu disampaikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mengikuti betul tentang dinamika yang terjadi di Papua dan Papua Barat, khususnya terkait dengan aspirasi yang disampaikan oleh saudara-saudara saya baik itu Kadin, baik itu asosiasi, baik itu organisasi kepemudaan/adat. Bahkan sebagian dari kelompok intelektual itu menyampaikan saran terhadap kenapa smelter dibangun di Gresik," katanya dalam konferensi pers virtual, Rabu (27/10/2021).

Bahkan dirinya yang lahir di Timur Indonesia sampai dipertanyakan seolah-olah 'kacang lupa pada kulitnya'.

ADVERTISEMENT

"Dan saya banyak mendapat protes surat banyak sekali. Bahkan ada yang mengatakan kepada saya bahwa 'kakak seperti kakak bukan dari Papua saja'," ungkap Bahlil.

2. Penyebab Smelter Dibangun di Gresik

Dia pun menjelaskan smelter Freeport dibangun di Gresik sudah direncanakan sejak 2017-2018 lalu. Dipilihnya Gresik karena mempertimbangkan faktor infrastruktur di Papua.

"Itu pertimbangannya adalah memang yang pertama adalah infrastruktur yang dianggap waktu itu belum memenuhi termasuk di dalamnya adalah listrik," tambah Bahlil.

3. Jokowi Bakal Bangun Smelter di Papua

Bahlil telah menyampaikan aspirasi warga Papua kepada Jokowi soal keinginan mereka agar smelter dibangun di tanah Papua.

Pihaknya, lanjut Bahlil sedang merumuskan langkah-langkah komprehensif bersama PT Freeport Indonesia dan Kementerian BUMN untuk meningkatkan kapasitas produksi tambang. Dengan demikian sebagian hasil tambang bisa diolah di smelter yang akan dibangun di Papua.

"Ini juga kami sudah komunikasikan dengan Menteri ESDM, itu ke depan akan kita rencanakan membangun smelter di Papua dan ini sudah menjadi bagian dari apa yang telah kita programkan," tuturnya.

"Jadi teman-teman di Papua, saudara-saudara saya, bapak-bapak dorang, kakak-kakak dorang nanti insyaallah doakan agar secepatnya untuk kapasitas copper Freeport dari 3 juta kita tingkatkan menjadi 3,8 juta atau menjadi 4 juta, sisa itulah yang kemudian akan dibangun smelternya di Papua," sambung Bahlil.

4. Minta Dukungan Warga Papua

Sebagai pria kelahiran Timur Indonesia yang duduk di pemerintahan, Bahlil menegaskan sudah memperjuangkan agar smelter dibangun di Papua.

"Cuma satu saja saya mohon, kalau sudah ada kebijakan mohon kita dukung baik-baik, jangan belum lagi kita buat (smelter) sudah mulai kitorang (kita orang) punya cara-cara ya ini palang ini, palang ini, ya itu kalau kita main begitu nanti investor susah masuk. Tapi saya pikir kita bisa selesaikan secara kekeluargaan secara baik-baik," tambahnya.


Hide Ads