Di samping, PTFI juga membangun pembangkit listrik berbahan bakar ganda (dual fuel power plant), yaitu pembangkit listrik tenaga minyak dan gas (PLTMG). Dipilihnya pembangkit tersebut karena mempertimbangkan aspek topografi di wilayah tambang.
"Dia bisa dua, bisa pakai minyak, bisa pakai gas, dan kalau pakai minyak itu pakai B30/biofuel yang jauh lebih rendah emisinya dan gas yang lebih rendah emisinya," sambungnya.
Pihaknya juga melihat beberapa kemungkinan melakukan elektrifikasi peralatan-peralatan lainnya, antara lain alat berat di tambang bawah tanah sehingga akan lebih rendah emisinya, dan tentunya akan sangat membantu untuk pengurangan emisi karbon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Komitmen kami adalah mengurangi 30% intensitas emisi gas rumah kaca ini pada tahun 2030," tambahnya.
(toy/fdl)