LPG Mau Dihapus, Pengusaha: Wacana Lama Tapi Nggak Ada Kelanjutan

LPG Mau Dihapus, Pengusaha: Wacana Lama Tapi Nggak Ada Kelanjutan

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 12 Nov 2021 10:47 WIB
Salah satu depot LPG di Tangsel
Foto: Aulia Damayanti
Jakarta -

Pemerintah mengumumkan akan mengganti penggunaan LPG (Liquified Petroleum Gas) dengan gasifikasi batu bara atau DME (Dimethyl Ether) dalam kebutuhan rumah tangga seperti memasak. Proyek investasi tersebut akan masuk Januari 2022 antara Air Products and Chemicals dengan Pertamina serta perusahaan lainnya.

Menanggapi hal itu, salah satu depot gas LPG 12 kg dan 3 kg di Tangerang Selatan, PT Trimita Utama mengatakan belum mendapat informasi kelanjutan rencana itu yang mulai direalisasikan tahun depan.

"Saya tahu rencana itu, tapi kalau rencana mulai tahun depan gitu belum ada informasi apa-apa sih sampai sekarang. Warga memang lebih tahu ya, tapi kami sendiri belum tahu," kata Admin PT Trimita Utama, Lisma saat ditemui detikcom, Jumat (12/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, dia mengungkap wacana peralihan dari LPJ ke DME itu diakui memang sudah lama diketahui.

"Infonya sebenarnya itu ya wacana lama. Tetapi seperti wacana aja. Nggak pernah ada kelanjutannya," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Sementara, saat ini pihaknya belum ada persiapan apapun karena belum ada info lebih lanjutan secara langsung, baik dari Pertamina maupun Pemerintah.

"Tetapi nggak tahu ya kalau nanti ada rapat dengan Pertamina bulan ini atau awal bulan depan. Mungkin akan dikasih tahu," tambahnya.

Pihaknya pun mengatakan akan mengikuti aturan dari pemerintah tersebut jika akan mengalihkan LPJ ke DME. Dia hanya berharap jika itu lebih murah, sasarannya lebih tepat.

"Kami sih mengikuti saja ya arahan dari Pertamina misalnya. Apalagi sekarang krisis ekonomi itu kan jadi pembangun ekonomi juga. Kalau lebih murah ya sasarannya lebih tepat aja. Misalnya gas 3 kg itu buat orang miskin tapi orang yang punya atau rumah makan juga pakai," pungkasnya.

Sebagai informasi, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia kemarin mengumumkan, pemerintah tengah berupaya untuk mengganti penggunaan LPG (Liquified Petroleum Gas) dengan gasifikasi batu bara atau DME (Dimethyl Ether) dalam kebutuhan rumah tangga seperti memasak.

Poyek investasi tersebut pun disebut akan masuk pada Januari 2022 antara Air Products and Chemicals dengan Pertamina serta perusahaan lainnya.

"Sudah akan jalan 2022 Januari itu dengan Pertamina dengan PTBA (PT Bukit Asam) dan air product dengan pengusaha nasional membangun DME (pengganti LPG)," kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam keterangan pers virtual, Kamis (11/11/2021).

Perubahan penggunaan LPG ke DME juga dilakukan untuk mengurangi impor. "Ini yang akan kita lakukan karena kita tahu impor kita sampai dengan sekarang itu 5,5-6 juta, ini cadangan devisa kita keluar kalau kita begini terus. Itu tidak kurang dari Rp 55-Rp 70 triliun. Maka kita akan perlahan-perlahan mengurangi impor LPG kita dan kita gantikan dengan DME," jelasnya.

Bahlil menambahkan, kelebihan DME ini memiliki harga yang lebih murah. Sehingga tidak hanya mendapatkan subsidi impor tetapi juga kedaulatan energi bisa perlahan-lahan didorong.

"Kemudian neraca perdagangan juga bisa kita jaga dan sudah barang tentu ini akan menciptakan lapangan pekerjaan dan nilai tambah," ujarnya.


Hide Ads