Pemerintah sedang mengembangkan Dimethyl Ether (DME) untuk memenuhi kebutuhan energi di rumah tangga. Keberadaannya diharapkan bisa sebagai energi alternatif pengganti Liquified Petroleum Gas (LPG) untuk masak.
Dari sisi lingkungan, penggunaan DME disebut lebih baik dibanding LPG karena mudah terurai di udara dan meminimalisir gas rumah kaca hingga 20%. Lantas bagaimana dari dampak kesehatan? Mengingat DME berbasis batu bara yang jika dihirup asapnya bisa berbahaya bagi kesehatan.
"Dari sisi lingkungan, penggunaan DME lebih baik. (Dari sisi kesehatan), sama baiknya dengan LPG," kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana kepada detikcom, Minggu (14/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dihubungi terpisah, Pengamat Energi dan Pertambangan Fahmy Radhi mengatakan penggunaan DME untuk masak pasti aman karena telah melalui proses gasifikasi. Di tahap itu lah batu bara akan dikonversi menjadi produk gas yang dapat digunakan untuk kebutuhan energi.
"Untuk DME pastinya aman karena tekanan gas dari DME untuk rumah tangga tidak besar, jadi bisa dipastikan aman," kata Fahmy.
Meski begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa risiko penggunaan DME terhadap kesehatan sedikit ada dibanding dengan penggunaan LPG. "Risiko bahaya cenderung sedikit jika dibandingkan dengan penggunaan LPG," tuturnya.
Baca juga: Fakta-fakta DME Mau Gantikan LPG Buat Masak |
Sebelumnya diberitakan bahwa pemerintah sedang mengembangkan DME sebagai pengganti LPG untuk masak. Meski begitu, ibu-ibu jangan terlalu khawatir karena pelaksanaannya masih butuh waktu yang sangat lama.
"Saat ini Pertamina dalam proses penjajakan untuk mendapatkan suplai DME dan tentu diperlukan waktu yang cukup panjang," kata Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting.
(aid/dna)