Fakta-fakta DME Mau Gantikan LPG Buat Masak

Fakta-fakta DME Mau Gantikan LPG Buat Masak

Siti Fatimah - detikFinance
Minggu, 14 Nov 2021 12:30 WIB
PT Pertamina (Persero) dikabarkan akan menarik tabung biru Elpiji 12 kilogram (kg). Selanjutnya, Pertamina memasok ke konsumen tabung Bright Gas 12 kg.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Sejak tahun 1968, masyarakat Indonesia telah diper­kenalkan dengan LPG (Liquefied Petroleum Gas), khususnya brand ELPIJI yang dikeluarkan oleh Pertamina. Awalnya LPG dipasarkan Pertamina untuk memanfaatkan produk samping dari hasil pengolahan minyak di kilang, sekaligus sebagai bahan bakar alternatif yang lebih bersih untuk memasak selain minyak tanah.

Seiring dengan berjalannya waktu, LPG semakin banyak disukai oleh masyarakat. Pada 2007 pemerintah menggulirkan program Konversi Minyak Tanah ke LPG.

Kini, pemerintah tengah berupaya melakukan hilirisasi industri. Batu bara rendah kalori akan diolah melalui proses gasifikasi batubara menjadi Dimethyl Ether (DME), nantinya DME itu akan menggantikan fungsi LPG bagi kebutuhan rumah tangga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini fakta-faktanya:

1. Butuh Waktu Panjang

Dalam catatan detikcom, isu penggantian LPG menjadi DME ini sudah lama dibicarakan, namun prosesnya tak semudah mengkonversi minyak tanah ke LPG. Dibutuhkan sosialisasi kepada masyarakat dan persiapan infratruktur lainnya.

ADVERTISEMENT

"Saat ini Pertamina dalam proses penjajakan untuk mendapatkan suplai DME. Dan tentu diperlukan waktu yang cukup panjang untuk pembangunan processing plant gasifikasi batubara serta persiapan sarana dan fasilitas pendukung distribusi DME," kata Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting saat dihubungi, Sabtu (13/11/2021).

2. Koordinasi dengan 3 Kementerian

Irto mengatakan, untuk mengimplementasikan rencana pemerintah tersebut pihaknya terus melakukan koordinasi dengan tiga kementerian yaitu Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM.

"Pertamina pun terus berkoordinasi dengan stakeholder, khususnya KESDM, KBUMN, Kemenkeu, terkait dengan dukungan regulasi pemerintah yang dibutuhkan untuk implementasi DME," ujarnya.

DME bisa tekan impor LPG.... Lanjutkan membaca -->

3. DME Bisa Tekan Impor LPG

Pengamat Energi dan Pertambangan Fahmy Radhi menjelaskan, gasifikasi adalah proses untuk mengubah energi batu bara menjadi gas DME yang dapat digunakan untuk memasak dengan kompor gas. Produk DME juga dapat digunakan untuk substitusi liquefied petroleum gas (LPG).

"Gasifikasi batu bara, selain menaikkan nilai tambah batu bara, juga akan memberikan berbagai benefit bagi negeri ini. Selama ini impor content LPG mencapai sekitar 83,6% sehingga menekan neraca perdagangan hingga Rp 5,5 triliun per tahun," ujar Fahmy.

Dari gasifikasi batu bara ini, dia memprediksi dapat menekan impor LPG hingga 1 ton per tahun sedangkan penggunaan DME tidak ada impor contents.

4. Investasi Masuk Rp 213 triliun pada 2022

Sebelumnya Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, Indonesia telah mendapatkan komitmen investasi sekitar US$ 13-15 miliar atau sekitar Rp 185 sampai Rp 213 triliun (asumsi kurs dolar Rp 14.200).

Perjanjian tersebut tertuang dalam Nota Kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani antara BKPM dan APCI pada pekan lalu, Kamis (04/11) di Dubai, UEA, serta disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

"Sudah akan jalan (proyek investasi) 2022 Januari itu Pertamina dengan PTBA (PT Bukit Asam) dan Air Products dengan pengusaha nasional membangun DME. Air Products melakukan investasi dengan beberapa perusahaan BUMN kita dan swasta nasional untuk melakukan hilirisasi dalam rangka bagaimana mendapatkan pengganti LPG dari batu bara, yaitu DME," kata Bahlil dalam konferensi pers virtual kemarin, dikutip Jumat (12/11/2021).



Simak Video "Video: Polisi Gerebek Lokasi Pengoplosan LPG di Badung Bali, 1 Orang Ditangkap"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads