Gojek Gandeng Perusahaan Luhut Kembangkan Energi Terbarukan

Gojek Gandeng Perusahaan Luhut Kembangkan Energi Terbarukan

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 18 Nov 2021 19:00 WIB
Ilustrasi Layanan Gojek
Foto: Gojek
Jakarta -

Gojek dan TBS Energi Utama berkolaborasi membentuk perusahaan patungan bernama Electrum.

Dengan perusahaan patungan ini diharapkan keduanya bisa mendukung pemerintah untuk pengembangan industri kendaraan listrik sebagai prioritas nasional.

Sekadar informasi TBS Energi Utama Tbk (TOBA) merupakan emiten batu bara yang sahamnya dipegang oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Sebelumnya TBS Energi Utama merupakan PT Toba Bara Sejahtra Tbk yang berganti nama pada 26 Agustus 2020 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memang saat ini TBS Energi Utama masuk ke industri renewable energy dan clean energy. Hal ini demi mencapai nol emisi pada 2030.

Nantinya Gojek dan TBS akan mengembangkan usaha bisnis bidang manufaktur kendaran listrik roda dua, teknologi pengemasan baterai, infrastruktur penukaran baterai, hingga pembiayaan untuk pemilikan kendaraan listrik.

ADVERTISEMENT

CEO Gojek Kevin Aluwi menjelaskan ini adalah perusahaan patungan nasional pertama di bidang kendaraan listrik. "Kami berharap upaya ini dapat mewujudkan lingkungan yang lebih baik dan berkontribusi kepada penanggulangan perubahan iklim di Indonesia. Kendaraan listrik merupakan masa depan bagi sektor transportasi dan kami memastikan hal tersebut dapat terwujud lebih cepat melalui kolaborasi ini," kata dia dalam konferensi pers, Kamis (18/11/2021).

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Dia menyebut kolaborasi ini adalah upaya untuk mewujudkan komitmen Sustainability Grup GoTo "Zero Emissions" atau nol emisi karbon. Gojek menargetkan menjadi platform karbon netral dan transisi jadi 100% kendaraan listrik pada 2030.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama TBS Pandu Sjahrir mengungkapkan sejalan dengan Gojek, TBS juga berkomitmen penuh terhadap sustainability untuk mencapai Nol Emisi Karbon di tahun 2030 dengan melakukan transformasi business menjadi green business dengan fokus pada pengembangan dan investasi di bidang renewable energy and clean business.

Kolaborasi dengan Gojek ini merupakan salah satu bagian dari komitmen reinvestasi pendapatan usaha TBS ke sektor energi bersih dan energi baru dan terbarukan.

Pandu melanjutkan untuk mengakselerasi adopsi kendaraan listrik, TBS melihat perlunya ekosistem yang komprehensif dan mumpuni.

"Pengalaman dan pemahaman kami di bidang energi bersama dengan ekosistem dan teknologi Gojek yang luas, bisa menjadi katalisator pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Tidak hanya itu, kendaraan listrik yang akan digunakan dalam memberikan layanan bagi konsumen juga bisa meningkatkan kepercayaan dan mendorong masyarakat umum untuk mencoba dan memanfaatkan kendaraan listrik," jelas dia.

Sebelumnya, Gojek telah mengumumkan uji coba komersial pemanfaatan motor listrik yang menerapkan skema baterai swap. Pada tahap ini, Gojek akan menggunakan 500 unit motor listrik di Jakarta Selatan, lalu selanjutnya akan meningkatkan skala uji coba dengan target awal pemanfaatan sampai dengan 5.000 unit motor listrik dan jarak tempuh penggunaan motor listrik sebanyak 1 juta kilometer di dalam platform Gojek.

Data hasil uji coba ini juga akan dimanfaatkan untuk mencari kombinasi teknologi yang tepat untuk kendaraan listrik yang dapat memenuhi kebutuhan mitra driver dan pengguna Gojek, serta pasar Indonesia secara luas.


Hide Ads