Dulu Batu Bara, Perusahaan Luhut Kini Investasi Rp 7 T di Energi Terbarukan

Dulu Batu Bara, Perusahaan Luhut Kini Investasi Rp 7 T di Energi Terbarukan

Tim Detikcom - detikFinance
Kamis, 18 Nov 2021 13:38 WIB
Luhut lihat pabrik dan uji coba mobil listrik Wuling
Foto: dok. Wuling Indonesia
Jakarta -

PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) saat ini akan fokus pada investasi di industri renewable energy dan clean energy. Sebelumnya, perusahaan ini bergerak di sektor tambang batu bara.

Sekadar informasi TBS Energi Utama Tbk (TOBA) merupakan emiten batu bara yang sahamnya dipegang oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Sebelumnya TBS Energi Utama merupakan PT Toba Bara Sejahtra Tbk yang berganti nama pada 26 Agustus 2020 lalu.

Wakil Direktur Utama TBS Pandu Sjahrir mengungkapkan dulunya perusahaan dibangun pada bisnis energi. Saat ini masuk ke momentum baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sebagai perseroan sudah merilis akan berubah penuh dan kita investasi lebih dari US$ 500 juta (Rp 7,1 triliun) untuk industri renewable dan clean energy," kata dia dalam konferensi pers virtual, Kamis (18/11/2021).

ADVERTISEMENT

Dia mengungkapkan, perusahaan juga berkomitmen untuk mencapai nol emisi pada 2030. Menurut Pandu ini adalah goals yang dibutuhkan oleh pemain di semua industri energi.

Pandu mengungkapkan di sektor energi dibutuhkan dorongan kolaborasi demi menciptakan efisiensi dan proses ramah lingkungan.

"Kami sendiri memang memulai dari sektor energi batu bara, yang kemudian transisi ke pembangkit listrik tenaga batubara lalu 1 sampai 1 1/2 tahun terakhir kami membangun portofolio energi terbarukan dan kami announce kerja sama untuk membangun kebutuhan kendaraan listrik," imbuh dia.

Saat ini TBS Energi Utama juga bekerja sama dengan Gojek membentuk perusahaan joint venture untuk mengembangkan usaha bisnis dalam bidang manufaktur kendaraan listrik roda dua, teknologi pengemasan baterai, infrastruktur penukaran baterai, hingga pembiayaan untuk memiliki kendaraan listrik.

Da menyebut dengan inisiatif ini diharapkan jadi katalis untuk memanfaatkan kendaraan listrik di Indonesia. "Kita membangun ekosistem dan edukasi dari sisi behavior. Kami harap kendaraan listrik ini menjadi layanan bagi konsumen dan kepercayaan masyarakat umum untuk mencoba dan memanfaatkan," jelas dia.




(upl/upl)

Hide Ads