Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves Basilio Dias Araujo menyatakan protes yang diajukan China soal pengeboran migas yang dilakukan Indonesia tidak jelas. Dia menegaskan semua kegiatan pengeboran yang dilakukan di perairan Natuna berada di wilayah Indonesia.
"Indonesia melakukan kegiatan eksplorasi (pengeboran migas) masih di dalam wilayah landas kontinen yang menjadi hak Indonesia. Saya tidak paham dasar hukum apa yang dipakai China untuk protes kegiatan eksplorasi minyak di dalam landas kontinen Indonesia," ungkap Basilio ketika dihubungi detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai upaya pencegahan, Basilio menyatakan pemerintah telah menyiagakan personel Angkatan Laut dan Bakamla untuk mengamankan kegiatan pengeboran migas yang dilakukan.
"Kita sudah taruh Angkatan Laut dan Bakamla untuk mengamankan kegiatan eksplorasi yang dilakukan SKK Migas di sana. Itu dilakukan sesuai dengan aturan nasional kita," tegas Basilio
Lebih lanjut, Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menyatakan operasional hulu migas di Laut Natuna tetap jalan terus. Tidak ada hambatan yang terjadi meskipun China meminta Indonesia menghentikan aktivitas pengeboran minyak di Natuna. Kegiatan hulu migas di sana, menurut Julius, masih berjalan dengan aman dan lancar.
"Selama ini aman dan lancar operasional seluruh kegiatan hulu migas di Laut Natuna," kata Julius ketika dihubungi detikcom.
(hal/fdl)