Tekan Biaya, Industri Hulu Migas Genjot Barang-Jasa Produksi Lokal

Tekan Biaya, Industri Hulu Migas Genjot Barang-Jasa Produksi Lokal

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 16 Des 2021 13:17 WIB
SKK Migas
Foto: Fadhly F Rachman
Jakarta -

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendorong peningkatan penggunaan barang dan jasa produksi dalam negeri di industri hulu migas.

Wakil Kepala SKK Migas, Fatar Yani Abdurrahman mengatakan program penilaian dan pembinaan bersama hulumigas merupakan salah satu campingn yang baik, agar SKK Migas, KKKS dan Kementerian ESDM bisa memastikan bahwa produk yang dihasilkan merupakan produk yang berkualitas sehingga dapat mendukung kegiatan operasi dan proyek hulumigas.

"SKK Migas selalu mendorong pelaksanaan program pemerintah dalam peningkatan penggunaan barang dan jasa produksi dalam negeri pada kegiatan usaha hulu migas," kata Fatar Yani, dalam keterangannya, dikutip Kamis (16/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penggunaan produk dalam negeri, menurut Fatar bisa berdampak terhadap penurunan biaya produksi, namun tetap menjaga kualitas produk.

"Inovasi tetap harus dilakukan agar lebih efisien, agresif dan masif,"ungkap Fatar.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, penilaian dan pembinaan secara objektif terhadap produk yang dihasilkan untuk pemenuhan kebutuhan operasi yang bersifat fit to purpose sehingga industri penunjang dapat terlibat secara optimal mendukung kebutuhan operasi KKKS.

Sebagai informasi, keterangan itu disampaikan saat SKK Migas dan Tim Direktorat Jendral minyak dan gas bumi meninjau langsung pabrik pembuat valve (katup-red) di Serang, Provinsi Banten.

Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi mengatakan produk yang dihasilkan dari pabrik valve ini sudah sesuai dengan standarisasi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan proyek di Industri Hulu Migas.

"SKK Migas, KKKS dan Kementrian ESDM terus melakukan penilaian dan pembinaan untuk meningkatkan efektifitas dan menjaga mutu produk yang dihasilkan dari pabrik, sebagai industri penunjang di hulu migas."ujar Erwin.

Koordinator Pemberdayaan Potensi Dalam Negeri Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, Naufal Noor Rochman berharap produk valve ini dapat memenuhi standar kebutuhan proyek dan operasi hulu migas di Indonesia, "Ini bisa menekan biaya import kebutuhan valve di Industri Migas,"kata Naufal.

Dalam akhir kunjungan, Wakil Kepala SKK Migas Fatar yani Abdurrahman mengajak seluruh pihak untuk terlibat aktif dalam mendorong peningkatan penggunaan produksi industri nasional guna mendukung proyek dan operasi hulu migas sehingga menimbulkan efek berganda (multiplier effect) pada kegiatan hulu migas Indonesia.

(eds/eds)

Hide Ads