Upaya PLN Terangi Indonesia Sampai Pulau Terluar

Year in Review 2021

Upaya PLN Terangi Indonesia Sampai Pulau Terluar

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 24 Des 2021 10:00 WIB
Pedagang sayur berdagang di bawah penerangan lampu listrik program listrik masuk desa daerah tertinggal di Dusun Jabal Antara, Aceh Utara.
Foto: ANTARA FOTO/RAHMAD

Realisasi Rasio Elektrifikasi

Pemerintah terus berupaya memperluas akses masyarakat agar mendapatkan listrik secara merata. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan rasio elektrifikasi Indonesia bisa mencapai 100% pada 2022 mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data terbaru Kementerian ESDM, pencapaian rasio elektrifikasi sebesar 99,40% di triwulan III-2021. Hal itu dibarengi dengan pertumbuhan kapasitas pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) yang cukup menjanjikan.

"Pada triwulan ketiga tahun ini, rasio elektrifikasi telah naik 0,3% menjadi 99,40%. Kami targetkan seluruh wilayah dan rumah tangga di Indonesia akan terlistriki 100% pada tahun depan," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan tertulis.

ADVERTISEMENT

Data Kementerian ESDM menunjukkan hanya Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang angka rasio elektrifikasinya di bawah 90%, sedangkan Provinsi Bali sudah memiliki rasio elektrifikasi 100%.

"Percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan akan jadi salah satu prioritas kami sejalan dengan peningkatan mutu pelayanan," jelasnya.

Guna menggenjot infrastruktur kelistrikan, pemerintah menargetkan adanya penambahan kapasitas pembangkit tenaga listrik EBT mencapai 20.923 MW hingga 2030 nanti. Salah satu capaian positif adalah adanya peningkatan kapasitas pembangkit listrik berbasis energi bersih tersebut.

"Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, penambahan kapasitas pembangkit EBT sebesar 1.469 MW dengan kenaikan rata-rata sebesar 4% per tahunnya," ungkap Agung.

Tambahan kapasitas pembangkit listrik EBT pada periode Januari-September 2021 sebesar 386 Mega Watt (MW). Salah satu faktor pendorong pertumbuhan pembangkit EBT melalui surya maupun air. "Makanya kami tengah fokus mendorong pemanfaatan PLTS, salah satunya melalui PLTS Atap," tegasnya.

Lebih rinci dijelaskan tambahan 386 MW ini berasal dari PLT Air Poso Peaker 2nd Expansion sebesar 130 Mega Watt (MW), 12 unit PLT Mikrohidro 71,26 MW, 2 unit PLT Panas Bumi 55 MW, PLT Bioenergi 19,5 MW, dan PLT Surya Atap 17,88 MW.

Melalui grafik pertumbuhan ini, pemerintah optimis bisa mencapai target bauran EBT sebesar 23% di tahun 2025. Salah satu upaya yang ditempuh pemerintah adalah meningkatkan porsi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021-2030 yang lebih hijau yaitu 51,6%.



Simak Video "PLN Startup Day 2025: Jembatan Startup Wujudkan Energi Masa Depan"
[Gambas:Video 20detik]

(aid/zlf)

Hide Ads