Premium dan Pertalite Mau Dihapus, Akankah Terjadi?

Premium dan Pertalite Mau Dihapus, Akankah Terjadi?

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Sabtu, 25 Des 2021 16:30 WIB
Sejumlah kendaraan mengisi BBM premium, di SPBU Pejompongan, Jakarta, Jumat (16/01/2015). Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) turun lagi. Harga Premium diturunkan menjadi Rp 6.600/liter, sementara Solar menjadi Rp 6.400/liter. Harga baru ini berlaku mulai Senin (19/1/2015) pukul 00.00.
Premium dan Pertalite Mau Dihapus, Akankah Terjadi?/Foto: Rengga Sancaya

Penghapusan Premium Untungkan Pertamina

Namun, jika benar terjadi penghapusan Premium lebih menguntungkan bagi Pertamina. "Tidak saja mengurangi biaya transportasi, tapi juga mengurangi biaya subsidi yang selama ini dibebankan kepada Pertamina," lanjutnya.

Fahmy menyebut rencana penghapusan Premium dicegah oleh pemburu rente impor yang terancam rugi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertamina diuntungkan, sedangkan pemburu rente dari impor Premium dirugikan. Jika benar-benar dihapuskan, pemburu rente akan menngalihkan lahan buruan rente," ujarnya.

Daya Beli Masyarakat

Fahmy menjelaskan bahwa penghapusan Premium tidak akan mempengaruhi daya beli masyarakat, karena tingkat konsumsinya yang sudah sedikit.

ADVERTISEMENT

Namun, jika Pertalite juga dihapus ini yang akan berdampak terhadap inflasi sehingga menggerus daya beli masyarakat.

"Pasalnya, sebagian besar konsumen sudah migrasi dari Premium ke Pertalite, sehingga konsumen Pertalite saat yang terbesar. Pada tahun depan sebaiknya Pemerintah menghapus Premium, tapi jangan menghapus Pertalite," tutupnya.


(ara/fdl)

Hide Ads