Harga Naik, LPG Nonsubsidi Susah Laku

Harga Naik, LPG Nonsubsidi Susah Laku

Dian Firmansyah - detikFinance
Senin, 27 Des 2021 17:19 WIB
Gas LPG Nonsubsidi
Foto: Dian Firmansyah
Purwakarta -

Harga gas LPG nonsubsidi resmi alami kenaikan di semua ukuran sejak 25 Desember 2021. Tidak tanggung-tanggung, kenaikan mulai dari Rp 11 ribu rupiah per tabung hingga lebih dari Rp 30 ribu per tabung.

Naiknya harga gas ini dikeluhkan oleh semua kalangan, seperti tingkat agen, pengecer, hingga konsumen. Pantauan detikcom di salah satu agen gas LPG nonsubsidi di wilayah Kelurahan Purwamekar, Kecamatan Purwakarta Kota, mengaku kesulitan menjual.

"Kita baru operasi hari ini, mulai kenaikan hari ini, sebenarnya udah naik per tanggal 25 Desember kemarin. Ya pada ngeluh, pengecer atau konsumen minta diturunkan, tapi saya enggak bisa berbuat banyak. Kalo harga seperti ini saya rasa sulit capai target harian mencapai 150 per tabung," ujar Hasan Kepala Agen Gas LPG di temui di gudangnya, Senin (27/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, Ukuran gas 12 kg baik elpiji maupun bright gas menjadi Rp 163 ribu dari harga awal Rp 139 ribu, ukuran 5,5 kg dibanderol Rp 76 ribu dari harga awal Rp 65 dan untuk harga elpiji 50 kg dari harga Rp 750 ribu menjadi Rp 875 ribu.

Masih kata Hasan, ia khawatir konsumen akan beralih penggunanya ke gas elpiji 3 kg, dan itu sangat di mungkinkan bahkan diperkirakan mencapai 75% pengguna beralih.

ADVERTISEMENT

"Ada kemungkinan (beralih), dari pagi saya mantau di pangkalan katanya udah habis (gas 3 kg) yang di pasar Senen, ada pangkalan saya cek gimana 3 kg lagi kosong. Pasti beralih udah mungkin, 75% pasti pemakaian dan pedagang beralih," ungkapnya.

Ke halaman berikutnya.

Hasan mengaku untuk menyiasatinya, hanya dapat menurunkan harga sangat sedikit, itu pun untuk tingkat pelaku usaha atau pengecer, dirinya tidak mampu menurunkan terlalu banyak karena akan merugi, mengingat harga resmi pihak Pertamina sudah tinggi.

"Paling bisa turunkan 500-1.000 rupiah per tabung, itu juga hanya untuk toko atau pengecer," katanya.

Keluhan yang sama diucapkan Yogi, motoris atau pengecer ke rumah-rumah warga, ia baru mengetahui adanya kenaikan harga hari ini, ia bingung harus menjual dengan harga berapa.

"Baru tau sekarang, ya bingung naiknya terlalu tinggi, saya bingung jual ke konsumen berapa, ada kemungkinan beralih," ucap Yogi saat datang ke agen itu.


Hide Ads