Pemerintah akan menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis premium tahun depan. Alasannya adalah karena Indonesia saat ini sedang menuju energi hijau.
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar mengungkapkan hal ini juga terkait dengan perubahan iklim yaitu mengurangi emisi karbon. Siti Nurbaya menjelaskan untuk kebijakan terkait kehutanan sudah terkonsolidasi dengan baik selama 7 tahun terakhir.
"Kita mengalami masa-masa yang sulit pada 2014-2015, termasuk sampai 2017 dalam interaksi kita dengan internasional," jelas dia di kantor Wapres, Selasa (28/12/2021).
Siti Nurbaya menjelaskan saat ini penurunan emisi dari kehutanan sudah di atas 400 juta ton. Sekarang pemerintah mengharapkan ada penurunan emisi karbon yang lebih besar dan targetnya 800 juta ton.
"Kita ingin kurangi emisi karbon yang lebih besar lagi. Karena yang besar berikutnya adalah dari sektor energi, dari segala aspek mulai dari bahan bakar untuk transportasi sampai listrik yang penggunaannya paling besar," jelas dia.
Menurut dia ada program dekarbonisasi PLN dan pengendalian untuk energi bagi keperluan perumahan sampai transportasi.
Saat ini memang Pertamina bersama BUMN terkait sedang berkoordinasi dengan Menteri BUMN untuk agenda dekarbonisasi. "Jadi ada kaitannya ke sana, saya kira secara praktik pemangku penanggung jawabnya adalah sektor energi, sedang kita konsolidasikan itu," jelas dia.