Sahbirin Noor mengapresiasi dan berterima kasih kepada PLN dengan resminya pengoperasian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) terbesar di Kalimantan. SPKLU merupakan kepanjangan dari Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum, yakni tempat untuk mengisi daya (charge) listrik sebagai bahan bakar kendaraan listrik
"Hal ini mampu menjangkau layanan distribusi energi listrik khususnya untuk masyarakat di Kalimantan.Kami berterima kasih dan mengapresiasi PLN yang terus meningkatkan pelayanannya bagi masyarakat kalimantan selatan, khususnya dengan memperluas jangkauan distribusi energi listrik.," kata Sahbirin Noor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain dengan penyalaan 24 jam listrik 6 desa di Kecamatan Aranio, maka dipastikan desa-desa tersebut yang menikmati listrik 24 jam, yang meliputi Desa Banua Riam, Kala'an, Apuai, Belangian, Pa'au, dan Artain.
Paman Birin, sapaan akrab Sahbirin Noor, bersyukur saat ini rasio elektrifikasi di Kalimantan Selatan, sudah mencapai angka 99 persen. Karena itulah ia berharap, satu atau dua tahun ke depan, rasio elektrifikasi di Kalsel mampu mencapai angka 100 persen.
"Kita ingin masyarakat Kalsel seluruhnya bisa menikmati pasokan listrik secara maksimal, meski berada di wilayah terpencil sekalipun," harap Paman Birin.
Dengan pasokan listrik yang mantap dan ideal, menurut Paman Birin daya saing suatu daerah, juga ditentukan kemampuan pasokan listrik, khususnya daya saing di sektor investasi dan produksi.
Pasokan energi listrik yang cukup, pasti akan menjadi keunggulan tersendiri bagi Kalimantan Selatan, yang saat ini sedang bergerak maju menuju hilirisasi industri, serta kecukupan untuk memenuhi kebutuhan mobil listrik yang tumbuh dengan pesat.
Selain itu, pasokan energi listrik yang cukup, juga mendorong perkembangan ekonomi, proses produksi dan sekaligus meningkatkan mutu kehidupan masyarakat.
"Intinya, energi listrik bukan hanya menjadi sumber penerangan, tetapi juga bisa menjadi sumber kemakmuran dan kesejahteraan," pungkasnya.
(hns/hns)