Pemerintah Kazakhstan kembali memulihkan batas harga bahan bakar kendaraan selama enam bulan. Kebijakan itu diambil setelah berhari-hari terjadi kerusuhan. Harga bensin dan solar juga akan dibatasi untuk periode yang sama.
Melansir BBC, Jumat (7/1/2022), harga LPG, bahan bakar mobil umum naik dua kali lipat ketika batas tersebut dihapus pemerintah pada minggu ini.
Kondisi itu memicu aksi unjuk rasa turun ke jalan di berbagai kota. Meskipun awalnya dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar, protes dengan cepat meluas hingga mencakup keluhan soal perpolitikan lainnya di negara tersebut.
Kazakhstan sering digambarkan sebagai negara otoriter, dan sebagian besar pemilihan dimenangkan oleh partai yang berkuasa dengan hampir 100% suara. Tidak ada oposisi politik yang efektif.
Analis mengatakan kepada BBC bahwa protes yang terjadinya tidak mengejutkan di negara tanpa demokrasi elektoral, di mana orang perlu turun ke jalan agar suaranya didengar.
Ketika kerusuhan meningkat pada hari Rabu, kantor walikota Almaty dan kediaman presiden dibakar.
Sebagai upaya untuk meredakan protes, Presiden Tokayev sebelumnya telah memecat pendahulunya yang kuat, Nursultan Nazarbayev yang memegang peran keamanan nasional sejak mengundurkan diri sebagai presiden, dan seluruh pejabat pemerintahan juga mengundurkan diri.