Impor BBM akan berkurang setidaknya sebanyak 100 ribu barel per hari pada tahun depan. Sebab, kapasitas Kilang Balikpapan bertambah dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari.
"Kilang ini akan menambah kapasitas dari yang hari ini 260 ribu barel per hari akan meningkat menjadi 360 ribu barel per hari. Artinya mulai Oktober 2023 akan ada pengurangan impor dari BBM sebesar 100 ribu barel per hari. Ini cukup besar nilainya," kata Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati saat berkunjung ke Kilang Balikpapan, Sabtu (8/1/2022).
Pengembangan Kilang Balikpapan menelan investasi sekitar US$ 7 miliar. Adapun progres proyek ini sekitar 47%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama 24 bulan ini mengeksekusi project ini, proyek sudah sekitar 47% dengan TKDN 30,6%, atau ekuivalen dengan Rp 8,4 triliun. Jadi sebesar Rp 8,4 triliun yang berputar menghasilkan multiplier effect baik untuk industri dalam negeri maupun untuk penyerapan tenaga kerja," terangnya.
Selain dari Kilang Balikpapan, kapasitas kilang juga bertambah dari proyek Kilang Balongan.
"Selain RDMP Balikpapan, kita juga sekarang sedang membangun RDMP Balongan, akan selesai April tahun ini. Jadi di Balongan itu yang tadinya kapasitas 125 ribu barel per hari akan meningkat menjadi 150 ribu barel per hari dengan kualitas Euro V juga," ujarnya.
Biaya Proyek Lebih Hemat Rp 28 T
Biaya proyek RDMP Balikpapan mengalami penurunan dari semula rencananya US$ 9 miliar menjadi US$ 7 miliar. Penghematan terjadi karena Pertamina tidak melakukan pembelian pada tiga peralatan. Artinya, terjadi penghematan sekitar US$ 2 miliar atau sekitar Rp 28,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.200).
Lanjut ke halaman berikutnya
Simak Video "Indonesia Targetkan 2030 Setop Impor BBM-LPG"
[Gambas:Video 20detik]