Pemerintah Subsidi PLN Beli Batu Bara Harga Pasar, Duitnya dari Mana?

Pemerintah Subsidi PLN Beli Batu Bara Harga Pasar, Duitnya dari Mana?

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 12 Jan 2022 16:42 WIB
Tak cuma di Kalimantan, Sumatera Selatan juga punya tambang batu bara. Tak tanggung-tanggung, tambang batu bara di Sumsel ini punya cadangan hingga 3 miliar ton
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Pemerintah menyiapkan skema baru pembelian batu bara oleh PT PLN (Persero). Nantinya perusahaan listrik negara itu membeli batu bara dengan harga pasar bukan lagi harga Domestic Market Obligation (DMO) sebesar US$ 70 per ton.

Selisih harga yang ditanggung PLN akan disubsidi oleh badan layanan umum (BLU). Nantinya BLU ini akan berperan mengumpulkan iuran dari para perusahaan batubara. Rencana itu dikemukakan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Apakah dapat dipastikan skema tersebut tidak akan membuat keuangan negara boncos? Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menjelaskan, pemerintah sedang mendesain agar kedepannya pasokan batu bara ke PLN bisa terjaga, di sisi yang lain kepastian usaha juga tetap terjaga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah untuk kedepan kita sedang mendesain bagaimana caranya supaya kebutuhan suplai batu bara ke PLN itu yang di mana kita adalah berlimpah batu bara, kita pengekspor batu bara yang salah satu terbesar di dunia, sehingga kita ingin pastikan dengan mekanisme yang baik supaya PLN itu tetap bisa terjaga suplainya dan juga kepastian usaha itu tetap bisa terjaga," katanya dalam diskusi virtual, Rabu (12/1/2022).

Atas dasar itu usulan pembentukan BLU batu bara menurutnya adalah ide yang baik. Hal-hal menyangkut itu, lanjut dia sedang dibahas.

ADVERTISEMENT

"Ini masih sedang dibicarakan detailnya seperti apa. Yang jelas ini akan justru membuat sistemnya jadi lebih baik, procurement-nya (pengadaannya) juga jadi lebih baik, dan menghindari ketidakpastian," jelas Febrio.

Bersambung ke halaman selanjutnya

Dia pun memastikan bahwa kebijakan yang masih dibahas itu tidak akan berdampak terhadap keuangan negara.

"Apakah ini akan ada dampaknya terhadap keuangan negara? sama sekali tidak. Justru ini sedang kita desain bagaimana mekanisme ini adalah dari pengusaha untuk pengusaha dan untuk PLN juga, tapi kita bantuin, pemerintah itu ibaratnya membantu supaya terjadi koordinasi yang baik diantara mereka," sambungnya.

Menurutnya BLU batu bara ini mirip seperti Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang sudah berjalan sejauh ini. Dalam BPDPKS, konteksnya adalah pemerintah berkoordinasi dengan sektor usaha untuk mendorong hilirisasi dan reformasi di sektor kelapa sawit. Dalam hal BPDPKS, itu tidak ada dampaknya ke APBN sehingga APBN tetap aman, dan malah menjadi lebih sehat.

"Nah saat ini kita juga ingin melihat logika yang mirip dengan itu, apakah kita bisa siapkan mekanisme yang membuat suplai batu bara ini aman tapi at the same time kepastian usaha juga terjadi dan pemerintah dampaknya ke APBN tidak ada," tambah Febrio.


Hide Ads