Harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) bulan Desember 2021 ditetapkan rata-rata turun sebesar US$ 6,77 per barel, dari US$ 80,13 per barel menjadi US$ 73,36 per barel.
Penurunan harga minyak mentah diakibatkan seiring kekhawatiran tentang permintaan yang dipicu oleh kenaikan global yang cepat akibat COVID-19 jenis varian Omicron serta kenaikan pasokan minyak dari Libya.
"Meningkatnya sejumlah kasus (COVID-19) Omicron di sejumlah negara punya dampak besar terhadap perilaku pasar. Terjadinya pembatasan aktivitas ekonomi mengakibatkan penurunan permintaan minyak mentah global," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi melalui keterangan tertulis dikutip detikcom, Rabu (12/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, minat investor menurun pada komoditas minyak hingga level terendah dalam beberapa tahun dan mendorong aksi profit taking di saat harga masih tinggi. Hal itu dipengaruhi adanya inflasi, pelepasan cadangan strategis, dan berlanjutnya peningkatan produksi OPEC+ serta penguatan nilai tukar Dollar AS terhadap mata uang utama dunia lainnya.
Terkait pasokan/produksi dan stok minyak, International Energy Agency dalam laporan bulan Desember 2021 menyatakan bahwa pasokan minyak mentah global melebihi permintaan, terutama akibat peningkatan produksi AS seiring peningkatan aktifitas pengeboran dan peningkatan produksi OPEC+ sebesar 450.000 barel per hari.
Sedangkan terkait permintaan minyak, OPEC melaporkan permintaan minyak pada kuartal 4 tahun 2021 disesuaikan sedikit lebih rendah, terutama untuk memperhitungkan langkah-langkah penahanan COVID-19 di Eropa dan potensi dampaknya terhadap permintaan bahan bakar transportasi, serta munculnya varian COVID-19 baru, Omicron. Total permintaan minyak dunia sebesar 96,63 juta barel per hari secara tahunan pada tahun 2021.
Bersambung ke halaman selanjutnya.