Mengintip Kinerja BUMN Tambang di Tengah Pandemi

Mengintip Kinerja BUMN Tambang di Tengah Pandemi

Dana Aditiasari - detikFinance
Senin, 24 Jan 2022 13:32 WIB
Emas merupakan komoditas berharga simbol kekayaan dan kemewahan di hampir setiap budaya manusia. Yuk intip potret pekerja tambang emas antam di Gunung Pongkor.
Foto: Dikhy Sasra

Satrio menilai, melonjaknya saham Antam ini dipicu oleh beberapa faktor. Di antaranya berkaitan dengan rencana feronikel yang akan jadi bahan baku mobil listrik. Hal itu dapat dipastikan akan memperkuat saham Antam kedepannya.

"Lebih ke arah perdagangan di pasar, semua tergantung keterkaitan sektor metal, nikel terkait mobil listrik. Kalau sejauh ini awal tahun timing semangat mobil listrik," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam beberapa bulan ini, pemerintah terus mendorong semua pihak, termasuk para pelaku usaha transportasi massal swasta untuk menggunakan kendaraan listrik, dan juga terus berupaya mewujudkan ekosistem kendaraan listrik yang baik. Misalnya manajemen baterai, tempat pengisian daya (charging), harga yang terjangkau, dan lain sebagainya.

Di sisi lain, neraca pasokan nikel sendiri diperkirakan akan surplus 45.000 ton pada tahun 2022 ini. Surplus pasokan didorong oleh nikel berkalori rendah Nickel Pig Iron (NPI) yang diproduksi oleh Indonesia, produsen nikel terbesar dunia. Global Palladium Fund memperkirakan surplus nikel global sebesar 59.000 ton pada tahun 2022.

ADVERTISEMENT

Fitch Solution Country Risk & Industry Research memproyeksi harga nikel dunia tahun depan akan berada di kisaran US$ 17.000/ton. Sedangkan konsensus yang dihimpun Bloomberg memprediksi harga nikel akan berada di level US$ 19.000/ton. Saat ini (24/12/2021) harga nikel di bursa logam London (LME) berada di level di US$ 20.045/ton.


(dna/dna)

Hide Ads