Lumpur Lapindo atau lumpur yang menyembur di Sidoarjo ini ternyata menyimpan potensi 'harta karun'.
Riset yang dilakukan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menyebutkan ada kandungan lithium pada lumpur ini.
Pakar Geologi ITS Amien Widodo menyebutkan jika penelitian sudah digelas sejak lama. Bahkan pihaknya telah memaparkan hasil tim terpadu riset mandiri (TTRM) di depan Badan Geologi Kementerian ESDM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya ini sudah, kita sudah mempresentasikan ini berulang-ulang malah. Jadi Badan Geologi, kita sudah undang ke ITS April 2021. Mereka sudah memaparkan hasilnya dan kita memaparkan hasil kita," kata Amien.
Dia menyebutkan penelitian ITS ini merupakan awalnya saja. Tim tersebut mengambil beberapa titik sampel untuk melihat hasilnya. Mereka melihat ada kandungan lithium dari lumpur ini.
Amien mengungkapkan untuk Badan geologi meneliti dan menghasilkan logam tanah jarang (LTJ) atau rare earth.
Dari potensi ini, Pengamat Hukum Energi dan Pertambangan Ahmad Redi mengungkapkan jika lithium dalam jumlah besar bisa dijadikan bahan baku besar.
"Bisa punya nilai ekonomi tinggi," jelas dia. Namun dibutuhkan beberapa langkah untuk memanfaatkan potensi harta karun ini misalnya dengan membangun pabrik dan industri pengolahan.
Selanjutnya jika memang untuk kepentingan ekspor maka dibutuhkan pembangunan smelter di dalam negeri.
Menurut Redi, dalam Undang-Undang Minerba terkait pengolahan tambang tinggal dilihat perizinan perusahaan mana yang akan mengusahakan.