Jakarta -
Salah satu kota yang berada di Sumatera Selatan yaitu Kota Pagar Alam memanfaatkan sumber daya alam menjadi sumber energi. Kota ini memanfaatkan tenaga mikrohidro untuk mensuplai sumber listrik di wilayahnya.
Bahkan, Pagar Alam disebut sebagai satu-satunya kota di Indonesia yang telah 100% menerapkan pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) sebagai sumber energi yang masuk dalam kategori Energi Baru Terbarukan (EBT).
Gubernur Sumsel H Herman Deru menuturkan suplai energi listrik dengan memanfaatkan energi hijau di Pagar Alam tersebut menandakan jika masyarakat mampu menjaga seluruh komponen ekosistem alam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti hutan yang masih baik, pohon tidak ditebang sembarangan. Tentu berpengaruh terhadap Daerah Aliran Sungai sehingga bisa dijadikan sumber energi kelistrikan melalui PLTA tersebut," kata Herman dalam keterangan tertulis, Rabu (26/1/2022).
Menurutnya, jika tidak adanya komitmen dari pemerintah dan masyarakat dalam menjaga lingkungan, tentu pemanfaatan SDA sebagai EBT tidak akan bisa terealisasi.
"PLTA itu tidak mungkin berfungsi dengan baik jika ekosistem alamnya rusak. Kelestarian ekosistem alam ini sudah menjadi komitmen kami (Pemprov)," tuturnya.
Herman juga berencana akan menjadikan Pagar Alam menjadi green city atau kota hijau pertama sebagai percontohan di Indonesia.
"Tidak hanya energi utama yang menggunakan EBT, kita berencana membuat Pagar Alam sebagai green city yang dimulai dengan pemanfaatan kendaraan yang menggunakan energi listrik," ungkapnya.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
Saat ini pembangkit EBT tersebut meliputi pembangkit listrik tenaga minihidro green Lahat yang berkapasitas 9,99 MW dioperasikan oleh PT Green Lahat. Ada juga pembangkit listrik tenaga panas bumi Kumut Bali berkapasitas 55 MW di Kabupaten Muara Enim, pembangkit listrik tenaga panas bumi Rantau Dedap di Kabupaten Muara Enim, serta di Kabupaten dan Kota Lahat yang dioperasikan oleh PT Supreme Energi Rantau Dedap.
Sementara untuk suplai kelistrikan Kota Pagar Alam dilayani oleh PT PLN (Persero) ULP Pagar Alam yang merupakan salah satu unit layanan pelanggan di bawah wilayah kerja PT PLN UIW S2JB. Dengan jumlah pelanggan 41.666 dan KWH jual sebesar 59.329.372 Kwh atau setara dengan 6,77 MW Kota Pagar Alam memiliki beban puncak sebesar 8.2 MW.
Sumber pasokan kelistrikan Kota Pagar Alam didapat dari pembangkit listrik tenaga minihidro green lahat berkapasitas 9,99 MW yang dialirkan melalui gardu induk Kota Pagar Alam. Namun, pemanfaatan SDA sebagai sumber tenaga kelistrikan di kota Pagar Alam tersebut tidak akan berjalan baik tanpa adanya dukungan untuk menjaga SDA tersebut.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memuji dan bangga terhadap Pemprov Sumsel dan Pemkot Pagar Alam yang telah berupaya menerapkan EBT di wilayahnya. Meski telah 100% memanfaatkan energi hijau untuk suplai listrik, Jokowi menilai akan sangat baik lagi apabila kota Pagar Alam sudah memulai penggunaan dari mikrohidro.
"Pemanfaatan energi ini sudah seratus persen dan bagus sekali. Pagar Alam akan menjadi kota zero emisi yang pertama kalau ditindak lanjuti, dan juga akan menjadi kota pertama di Indonesia yang menggunakan energi hijau," tegas Jokowi.
"Brand baru energi hijau akan tersemat untuk kota ini. Seluruh tanah air akan melihat ke Kota Pagar Alam. Hijau keindahan alam dan energinya, orang mendambakan menuju green city. Kotanya sangat hijau dan semua bersumber pada EBT," sambungnya.
Untuk diketahui, beberapa pembangkit EBT mendominasi dalam mensuplai kelistrikan bagi kota Pagar Alam dan semua terinterkoneksi melalui sistem transmisi Sumbagsel. Saat ini, dunia global tengah menuju EBT dan semua negara juga telah mulai merencanakan untuk menuju energi hijau, baik itu energi matahari, hydropower, energi geothermal, energi arus laut, dan angin. Sebab dengan EBT, emisi gas buang dari energi fosil yang saat ini digunakan dapat dihindari sehingga dapat mencegah perubahan iklim.