Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan realisasi lifting minyak yang dicapai oleh 15 pemain besar kontraktor migas atau Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Berdasarkan data yang dipaparkan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, sebanyak 9 kontraktor migas gagal mencapai target lifting, hanya 6 kontraktor yang berhasil melampaui target 2021.
Mobil Cepu Ltd misalnya hanya mampu memenuhi lifting sebanyak 92,9% atau 203.525 dari target 219.000 barel per hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Problem yang lain adalah mulai meningkatnya kandungan air di Blok Cepu sehingga realisasi lifting terhadap target yang kita tetapkan seperti terlihat pada halaman 16, Cepu 92,9%," katanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (2/2/2022).
PT Pertamina EP juga mengalami penurunan lifting minyak, dari target 85.000 barel hanya tercapai 71.421 barel per hari atau hanya 84%. Menurut Dwi itu lebih banyak disebabkan mundurnya kegiatan pengeboran (drilling) dan lain sebagainya.
Tercatat bahwa total realisasi lifting minyak pada 2021 sebesar 660.251 barel per hari dari target 705.000 barel atau hanya mencapai 93,7%.
Berikut realisasi lifting minyak oleh 15 kontraktor migas:
1. Mobil Cepu Ltd 92,9%
2. PT Pertamina Hulu Rokan 97,4%
3. PT Pertamina EP 84%
4. Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd 96,9%
5. PHM 113,3%
6. PT Pertamina Hulu Energi OSES 90,2%
7. PT PetroChina International Jabung Ltd 96,5%
8. Medco E&P Natuna Ltd 131,9%
9. PT Pertamina Hulu Sanga Sanga 102,8%
10. PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur 88,5%
11. BOB PT Bumi Siak Pusako - Pertamina 94,9%
12. Petronas Carigali (Ketapang) Ltd 95,6%
13. Conocophillips (Grissik) Ltd 104,5%
14. JOB Pertamina - Medco Tomori Ltd 107,3%
15. Husky-CNOOC Madura Ltd 110,2%
16. KKKS lainnya 82%
(toy/das)