PLN-PTBA-KAI Keroyokan Amankan Pasokan Batu Bara Biar Nggak Langka Lagi

PLN-PTBA-KAI Keroyokan Amankan Pasokan Batu Bara Biar Nggak Langka Lagi

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 16 Feb 2022 21:30 WIB
Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat batu bara menggunakan alat berat di pelabuhan krakatau bandar samudera, Cigading, Cilegon (8/3/2013). Direktur Jendral Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi Sumber Daya Manusia (ESDM), Thamrin Shite mengatakan untuk mengendalikan produksi batu bara, pemerintah menetapkan kuota produksi secara nasional. File/detikFoto.
Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta -

Untuk memperkuat ketahanan energi nasional PT PLN (Persero), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) meneken Nota Kesepahaman untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui keandalan dan kontinuitas penyediaan energi listrik bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Direktur Energi Primer PLN Hartanto Wibowo mengungkapkan seiring dengan perkembangan ekonomi, tentunya kebutuhan akan energi listrik yang andal memerlukan rantai sumber energi primer yang dapat diandalkan dan berorientasi jangka panjang.

Sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang disepakati pada 19 Agustus 2021 dalam menjaga pasokan batu bara dan keandalan listrik, PLN, PTBA dan KAI menandatangani Head of Agreement (HoA) sebagai dasar penyusunan kajian bersama sehubungan dengan rencana kerja sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penandatanganan HoA dilakukan oleh Direktur Energi Primer PLN Hartanto Wibowo, Direktur Pengembangan Usaha PTBA Rafli Yandra, dan Direktur Niaga KAI Dadan Rudiansyah di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (16/2).

Hartanto menyebut kerja sama ini menjadi bukti bahwa PLN berkomitmen untuk meningkatkan security of supply batu bara secara berkelanjutan.

ADVERTISEMENT

"Pelaksanaan sinergi BUMN rantai pasok batu bara dapat terlaksana dengan baik untuk mendukung ketahanan energi nasional," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (16/2/2022).

Dia mengungkapkan dengan HoA ini, kajian komprehensif terkait rencana kerja sama, mulai dari skema kerja sama dan model bisnis yang memungkinkan, teknis dan operasional, harga dan keekonomian, lingkungan dan keselamatan kerja, regulasi dan manajemen stakeholder, hingga analisa risiko akan mulai dilakukan.

Kajian ini nantinya akan menjadi guidance bagi PTBA, KAI, dan PLN untuk menjalankan peran masing-masing dalam kerja sama ini dengan baik.

"Sehingga sinergi yang dilaksanakan akan memberikan nilai tambah yang besar dan dirasakan manfaatnya bagi seluruh stakeholder, ketiga perusahaan serta masyarakat luas," ucap dia.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Hartanto menegaskan kerja sama ini bersifat jangka panjang. Saat ini ketiga BUMN akan mengebut kajian kerja sama sehingga diharapkan pada 2025 mendatang, dari MoU yang disepakati hari ini bisa terjadi pengiriman perdana batu bara menggunakan moda kereta api.

"Ini kolaborasi yang luar biasa, kita akan kerja sama menyiapkan rencana kerja sehingga 2025 bisa segera direalisasikan," tambah Hartanto.

Direktur Pengembangan Usaha PTBA Rafli Yandra mengungkapkan penandatanganan HoA menjadi tonggak pencapaian baru dalam kerja sama sinergi BUMN yang diharapkan dapat memberikan kontribusi maksimal bagi kelistrikan nasional.

"Ini sinergi yang positif, PTBA sebagai pemilik sumber cadangan batu bara terbanyak siap memasok kebutuhan PLN," jelas Rafli.

PTBA sudah lama bekerja sama dengan PLN dalam memasok kebutuhan batu bara memakai moda transportasi kereta api. Sejak tahun 1980, PTBA sudah memasok kebutuhan batu bara PLN khususnya untuk PLTU Suralaya.

"Melalui kesepakatan ini, maka kerjasama dan sinergi ini kita tingkatkan kembali. Melalui sinergi ini kita akan meningkatkan pasokan batu bara hingga 20 juta ton untuk PLN sehingga PLN bisa secure dalam hal pasokan bahan bakar," ujar dia.

Sementara itu, Direktur Niaga KAI Dadan Rudiansyah menambahkan, keterlibatan KAI sebagai bentuk nyata dalam turut serta menjaga ketahanan energi melalui angkutan kereta api yang dapat diandalkan.

Angkutan barang menggunakan Kereta Api memiliki berbagai keunggulan seperti aman, tepat waktu, serta ramah lingkungan. Batu bara sendiri merupakan komoditi dengan volume paling besar dalam angkutan KAI, di mana pada tahun 2021 jumlahnya mencapai 76% dari keseluruhan angkutan barang KAI.

"HoA ini merupakan suatu terobosan serta langkah yang baik dan diharapkan dapat terselenggara secepatnya dengan mengedepankan Good Corporate Governance (GCG). Ke depan KAI juga akan mempersiapkan investasi khusus untuk project ini," ujar Dadan.


Hide Ads