Pesawat Hary Tanoe 'Berubah Haluan' ke Tambang Batu Bara

Terpopuler Sepekan

Pesawat Hary Tanoe 'Berubah Haluan' ke Tambang Batu Bara

Iffa Naila Safira Widyawati - detikFinance
Sabtu, 19 Feb 2022 12:45 WIB
Hary Tanoesoedibjo
Foto: Ari Saputra/detikcom
Jakarta -

Bisnis penerbangan yang kian melemah membuat Hary Tanoesoedibjo berubah haluan. Secara resmi maskapai grup MNC, yaitu PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (Indonesia Air Transport) mengganti nama menjadi PT MNC Energy Investments Tbk yang bergerak di bisnis batu bara.

Menanggapi kejadian ini, Pengamat Penerbangan dari Arista Indonesia Aviation Center (AIAC) Atista Atmadjati menilai wajar jika pendiri MNC ini berubah langkah.

Langkah yang dilakukan ini merupakan salah satu bentuk kepiawaian intuisi bisnis Hary yang tajam, karena keuntungan bisnis maskapai juga tidak terlalu besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Return Of Investment (ROI) atau tingkat pengembalian modalnya yang memakan waktu yang lama, terhantam juga dengan pandemi Covid-19 yang melemahkan sektor perjalanan.

"Bisnis maskapai sebenarnya margin-nya cuma 2-3% maksimal. Kan umumnya usaha lain itu profit bisa 10%. Ditambah lagi kita paham intuisi bisnis HT (Hary Tanoe) tajam, dia pengusaha puluhan tahun pasti tajam instingnya untuk cari untung," kata Arista kepada detikcom, Minggu (13/2) lalu.

ADVERTISEMENT

Arista juga menilai bahwa keputusan Hary Tanoe untuk pindah ke bisnis batu bara merupakan pilihan yang tepat, karena pengembalian investasinya cepat.

"Jadi HT pindah haluan ke bisnis yang return on investment dan pay back period-nya cepat," ungkapnya.

Menurutnya, bisnis maskapai yang dijalankan Hary Tanoe selama ini nampaknya tidak terlalu berkembang. Karena pemasarannya pun kecil untuk golongan maskapai.

Jika dibandingkan dengan maskapai reguler seperti Lion Air, Garuda Indonesia, atau Sriwijaya Air, maskapai Hary Tanoe nampaknya tidak akan bisa berkompetisi.

Perusahaan maskapai ini terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham IATA sejak 2008 dan mengalami kerugian yang konsisten hingga tahun 2021. Dengan bisnis yang baru, Hary Tanoe berharap IATA di 2022 bisa lebih berkembang dan menguntungkan.

"IATA sebagai maskapai ini rugi dari 2008, konsisten sampai 2021. Nah mudah-mudahan di 2022 ini berubah IATA jadi perusahaan solid, besar, dan profitable dengan perubahan bisnis yang dilakukan," kata Hary Tanoe dalam konferensi pers yang disiarkan virtual, Kamis (10/2/2022) lalu.

Senada dengan Arista, Hary menilai bisnis penerbangan Indonesia semakin berat.

"Air transport itu secara umum bisnisnya memang susah, belum COVID-19 saja sudah nggak gampang. Ditambah COVID-19 makin sedikit penumpangnya. Tiap tahun rugi dari 2008," kata Hary Tanoe.

Meski, bisnis penerbangannya sudah diganti menjadi bisnis batu bara. Hary Tanoe tetap mempertahakan perusahaan maskapainya menjadi bisnis sampingan.

"Bisnis penerbangan yang dimiliki IATA akan dipertahankan, jadi anak usaha MNC Energy Investments, tapi tidak dibesarkan," imbuhnya.

Secara lengkap, Indonesia Air Transport yang berubah nama jadi MNC Energy Investment banting setir ke bisnis pertambangan dengan mengakuisisi 99,33% saham PT Bhakti Coal Resources (BCR) yang merupakan perusahaan batu bara dari PT MNC Investama Tbk (BHIT).

BCR merupakan perusahaan induk dari sembilan perusahaan batubara dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Dari sembilan perusahaan itu, sudah ada dua perusahaan yang memproduksi batu bara.

(eds/eds)

Hide Ads