Rusia telah melakukan invasi ke Ukraina. Atas tindakannya, negara itu mendapat kecaman dari negara-negara barat yang akan melayangkan sanksi.
Rusia sendiri merupakan produsen minyak terbesar kedua di dunia. Meskipun saat ini banyak negara barat mengecam invasi Rusia ke Ukraina dan menjatuhkan sanksi.
Di balik kesuksesan Rusia menjadi salah satu negara produsen minyak terbesar ada sederet investor asing terkemuka. Perusahaan minyak yang ada di Rusia yakni ExxonMobil (XOM) dari AS, BP (BP) dari Inggris dan Shell (RDSA) dari Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana perkembangan investasi ketiga perusahaan minyak terbesar itu?
Shell
Perlu diketahui keterlibatan terbesar Shell di Rusia adalah pada proyek Sakhalin-2. Proyek itu digambarkan sebagai salah satu proyek minyak dan gas terintegrasi terbesar di dunia. Demikian dikutip dari CNN, Jumat (25/2/2022)
Shell memiliki 27,5% saham dalam usaha tersebut, yang dikendalikan oleh Gazprom. Investor lain termasuk Mitsui (MITSY) dan Mitsubishi dari Jepang.
Proyek ini mencakup tiga anjungan lepas pantai, fasilitas pemrosesan darat, jaringan pipa lepas pantai sepanjang 300 kilometer (186 mil) dan jaringan pipa darat sepanjang 1.600 kilometer (994 mil), terminal ekspor minyak serta pabrik gas alam cair (LNG).
Shell mengatakan Sakhalin-2 memasok sekitar 4% dari pasar LNG dunia saat ini. Jepang, Korea Selatan dan China adalah pelanggan utama ekspor minyak dan LNG.
Seorang juru bicara Shell mengatakan sedang memantau situasi dengan cermat. Tetapi menolak mengomentari investasi perusahaan di Rusia.
ExxonMobil
Raksasa minyak Amerika Serikat (AS) ExxonMobil memiliki lebih dari 1.000 karyawan di Rusia. Perusahaan telah berada di negara itu selama lebih dari 25 tahun.
Anak perusahaannya, Exxon Neftegas Limited (ENL) memiliki 30% saham di Sakhalin-1 proyek minyak dan gas alam besar yang terletak di lepas Pulau Sakhalin di Timur Jauh Rusia.
Proyek tersebut beroperasi sejak 1995 atas nama sebuah konsorsium yang mencakup mitra Jepang dan India, serta dua afiliasi dari perusahaan minyak terbesar Rusia, Rosneft.
BP
Dalam situs resminya, BP menyatakan sebagai salah satu investor asing terbesar di Rusia. Investasi itu sebagian besar berbentuk kemitraan strategis dengan Rosneft, di mana ia memiliki 19,75% saham.
Perusahaan Inggris itu akan mencalonkan dua direktur ke dewan Rosneft CEO BP Bernard Looney dan mantan CEO Bob Dudley. Pemerintah Rusia adalah pemegang saham terbesar Rosneft.
Melalui tiga usaha patungan dengan Rosneft, BP memiliki 20% saham di proyek minyak Taas-Yuryakh di Siberia timur. BP menyelesaikan kesepakatan untuk mengakuisisi saham itu pada tahun 2015, dan produksi dari proyek tersebut diharapkan mencapai 100.000 barel per hari tahun lalu.
(das/das)