Polling: Harga LPG 12 Kg Naik, Mau Bertahan atau Ganti ke Gas Melon?

Polling detikcom

Polling: Harga LPG 12 Kg Naik, Mau Bertahan atau Ganti ke Gas Melon?

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 02 Mar 2022 07:00 WIB
Pemerintah menurunkan harga jual elpiji non-subsidi tabung 12 kilogram (kg) sebesar Rp 5.700 per tabung. Mulai hari ini, Senin (19/1/2015), harga jual LPG 12 kg menjadi Rp 129.000, turun Rp 5.700 dari sebelumnya Rp 134.700/tabung.
Foto: rengga sancaya
Jakarta -

PT Pertamina Patra Niaga resmi menaikkan harga LPG non subsidi menjadi Rp 15.500 per kg. Ini adalah kenaikan bertahap yang sudah dilakukan pertamina sejak akhir Desember 2021 kemarin.

Di sisi lain, pemerintah dan Pertamina memutuskan tidak menaikkan harga LPG subsidi 3 kg atau yang biasa dikenal sebagai gas melon. Terlebih LPG subsidi 3 kg memiliki porsi konsumsi yang cukup besar, yakni sekitar 93% dari total konsumsi LPG nasional.

Khusus bagi masyarakat kurang mampu, pemerintah pun turut andil memberikan subsidi sekitar Rp 11.000 per kg. Dengan demikian, masyarakat dapat membeli LPG subsidi 3 kg dengan harga terjangkau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi meski tren CPA terus meningkat, LPG subsidi 3 kg tidak mengalami perubahan harga. Harga LPG subsidi 3 kg tetap mengacu kepada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat," ujar Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting dalam keterangan tertulis, Senin (28/2/2022) kemarin.

Menimbang situasi itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menilai ada hal yang perlu diantisipasi oleh pemerintah dari dampak kenaikan harga LPG non subsidi tersebut, yakni migrasi masyarakat kelas menengah yang tadinya menggunakan LPG non subsidi menjadi LPG 3 kg bersubsidi alias gas melon.

ADVERTISEMENT

"Jadi yang perlu diantisipasi itu adalah bergesernya masyarakat kelas menengah yang biasa menikmati LPG non subsidi mungkin akan masuk ke LPG 3 kg atau subsidi. Karena gap harganya sudah semakin jauh," tuturnya saat dihubungi detikcom, belum lama ini.

Bhima meyakini migrasi pengguna LPG non subsidi ke LPG bersubsidi pasti akan terjadi. Sebab jenjang harga antara kedua produk tersebut semakin jauh.

"Sementara subsidi LPG yang gas melon itu dilakukan secara terbuka, jadi ini harus diantisipasi," tuturnya.

Lalu bagaimana dengan detikers sendiri? Apakah detikers akan 'bertahan' menggunakan LPG 12 Kg atau justru 'beralih' ke gas melon 3 kg? Apapun jawabanmu, suarakan lewat polling ini dengan cara pilih 'bertahan' atau 'beralih' di kolom komentar. Jangan lupa sertakan alasan kalian ya.

Polling Harga LPG akan ditutup pada Kamis(3/3/2022) mendatang tepat pukul 12.00 WIB.

(dna/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads