Kebakaran di Kilang Balikpapan menambah daftar panjang kebakaran di area kilang milik PT Pertamina (Persero). Beruntung, kebakaran Kilang Balikpapan berhasil dengan cepat dikendalikan.
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan, mengatakan, untung saja kebakaran tersebut bisa diatasi dengan cepat. Sehingga, tak terlalu berpengaruh pada minat investasi.
"Untungnya sih kebakaran ini cepat diatasi dan juga tidak terlalu berdampak signifikan, dalam artian produksi tetap berjalan terus juga penyaluran ke masyarakat juga tetap berjalan. Saya kira ini masih bisa diselamatkan dalam arti seperti tidak terlalu berpengaruh terhadap investasi ataupun terhadap investor," katanya kepada detikcom, Minggu (6/3/2022).
Namun, dia mengatakan, insiden kebakaran tersebut menjadi pembelajaran berharga. Jangan sampai kebakaran lebih besar terjadi sehingga bisa mengganggu investasi.
Baca juga: Fakta-fakta Kilang Pertamina Kebakaran Lagi |
Apalagi, Pertamina tengah membutuhkan dana besar untuk membangun kilang.
"Tapi lagi-lagi buat saya menjadi pembelajaran berharga jangan sampai nanti ke depan terjadi hal yang lebih besar lagi. Sehingga akhirnya nanti malah mengganggu investasi," katanya.
"Dalam artian kan Pertamina dengan program RDMP dan GRR yang sedang dijalankan saat ini kan pasti butuh pendanaan yang cukup signifikan. Ketika dari hal-hal kecil saja. Misalnya, investor melihat ada hal yang kurang, nanti dampaknya susah nih ke depannya untuk mendapatkan investor ataupun mendapatkan pinjaman," paparnya.
Pengamat Ekonomi dan Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi menilai, kebakaran kilang yang berulang bisa membuat Pertamina menambah impor BBM.
"Dampak kebakaran tersebut, Pertamina harus menambah impor BBM untuk menjamin pasokan dalam negeri sampai kilang terbakar itu dapat digunakan kembali," ujarnya.
Simak Video "Kebakaran Hebat Melanda Kilang Minyak di Irak"
[Gambas:Video 20detik]
(acd/zlf)