Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Selasa (8/2) mengumumkan negaranya akan melarang impor minyak dari Rusia, sebagai reaksi lebih lanjut atas invasi Rusia ke Ukraina.
"Hari ini saya mengumumkan Amerika Serikat menargetkan arteri utama ekonomi Rusia. Kami melarang semua impor minyak dan gas serta energi Rusia," kata Biden di Gedung Putih, disadur detikcom dari CNBC, Rabu (9/3/2022).
Lanjut Biden, itu artinya minyak Rusia tidak akan lagi diterima di pelabuhan AS dan Amerika akan memberikan pukulan kuat terhadap mesin perang Presiden Rusia Vladimir Putin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah langkah yang kami ambil untuk menimbulkan rasa sakit lebih lanjut pada Putin," ujarnya.
Gedung Putih mengatakan dalam lembar fakta bahwa Biden akan menandatangani perintah eksekutif yang melarang impor minyak, gas alam cair, dan batu bara Rusia ke AS.
Baca juga: Keras! Rusia Ancam Setop Pasok Gas ke Eropa |
Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan larangan kontrak minyak baru Rusia akan segera berlaku. Hal itu disampaikan kepada wartawan pada Selasa malam waktu setempat.
Pejabat itu menerangkan bahwa tidak ada kontrak baru yang akan diizinkan, dan kontrak yang ada untuk minyak Rusia harus dihapus dalam waktu 45 hari.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memuji langkah Biden di Twitter pada Selasa malam. Zelenskyy ingin agar negara dan pemimpin lain juga didorong untuk mengikuti langkah AS.
"Terima kasih atas kepemimpinan pribadi AS dan @POTUS dalam menyerang jantung mesin perang Putin dan melarang minyak, gas, dan batu bara dari pasar AS," katanya dalam sebuah postingan.
Simak video 'Panas! AS Kirim 500 Pasukan Tambahan untuk Merespons Agresi Rusia':
Berapa banyak AS mengimpor gas dari Rusia? Jawabannya ada di halaman berikutnya