Limbah Batu Bara 'Disulap' Jadi Bahan Bikin Jalan

Limbah Batu Bara 'Disulap' Jadi Bahan Bikin Jalan

Atta Kharisma - detikFinance
Jumat, 11 Mar 2022 17:41 WIB
Limbah Batu Bara Jadi Bahan Konstruksi
Foto: PLN
Jakarta -

PT PLN (Persero) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bangka Belitung untuk memaksimalkan sisa pengolahan batu bara atau fly ash bottom ash (FABA) dari PLTU Air Anyir. Hasil material tersebut diolah menjadi bahan untuk pengecoran jalan di SMAN 1 Bakam seluas 580 m2.

Asisten III Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Yunan Helmi mengatakan kerja sama ini menjadi bukti komitmen PLN dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya di Bangka Belitung.

"Kami berharap bahwa dengan penandatanganan MoU ini, pelaksanaan sinergi dapat terlaksana dengan baik salah satunya dengan pemanfaatan FABA ini, untuk mendukung pembangunan infrastruktur," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (11/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Senior Manager Perencanaan PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Babel Faisal Muslim menjelaskan FABA memiliki potensi dan nilai manfaat besar yang dapat dimanfaatkan oleh kelompok masyarakat atau UMKM. Selain itu, pemanfaatan FABA sangat mendukung pembangunan infrastruktur dan ekonomi baik daerah maupun nasional.

FABA sendiri telah masif digunakan di Babel sebagai material dasar paving block dan batako oleh UMKM, pembangunan jembatan di akses masuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Gunung Sadai Kabupaten Belitung, pembuatan tetrapod breakwater dan beton tanggul laut (seawall) di PLTU Suge Belitung untuk meminimalisir potensi abrasi garis pantai.

ADVERTISEMENT

Begitu pula FABA dari PLTU Air Anyir yang turut dimanfaatkan peningkatan fasilitas serta renovasi infrastruktur di Bangka Belitung. Salah satunya untuk pengecoran fasilitas jalan di SMAN 1 Bakam seluas 580 m2, dengan komposisi 70 persen FABA, 15 persen pasir dan 15 persen semen.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Penggunaan material FABA sebagai bahan dasar beton dapat menghemat sekitar 40 persen dibandingkan dengan beton konvensional tanpa mengurangi mutu dengan tetap mengutamakan prinsip 4M (Mudah, Murah, Mutu dan Masif).

"Pengecoran jalan dengan memanfaatkan FABA di SMAN 1 Bakam ini merupakan salah satu program CSR PLN di Bangka Belitung," ujar Faisal.

Faisal mengatakan PLN berkomitmen mengedepankan upaya ekonomi sirkular bersama masyarakat melalui anak usahanya, yaitu PT Energy Management Indonesia (EMI) yang bergerak di bidang konservasi energi dan lingkungan. Ekonomi sirkular adalah konsep ekonomi dalam alur lingkaran tertutup, untuk menggunakan sumber daya, bahan baku maupun produk jadi yang bisa dipakai ulang untuk selama mungkin.

Pada pelaksanaan program waste management seperti pengelolaan FABA untuk program CSR ini, PT EMI turut berperan melakukan pendampingan kepada pemangku kepentingan agar pemanfaatan FABA semakin memberikan dampak positif bagi masyarakat di Provinsi Kepulauan Babel.

"Peranan PT EMI dalam kegiatan ini merupakan salah satu langkah nyata komitmen PT EMI untuk mendukung upaya ekonomi sirkuler bersama masyarakat serta memperkuat transformasi green & clean energy yang sudah berjalan di lingkungan PLN Group," ungkap Direktur Operasional dan Pengembangan Usaha PT EMI Antonius Aris Sudjatmiko.

Saat ini, PT EMI sedang melakukan kajian intensif bersama PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) untuk pemanfaatan FABA yang mudah, murah, dan masif, terutama pemanfaatan FABA untuk reklamasi lahan pasca tambang, pengembangan infrastruktur di pedesaan serta mendorong munculnya sektor perekonomian baru dan penyerapan tenaga kerja.


Hide Ads