Harga Avtur Naik Lagi, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal Nih

Harga Avtur Naik Lagi, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal Nih

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 17 Mar 2022 20:00 WIB
Pengisian avtur
Foto: dok. Pertamina
Jakarta -

Konflik Rusia dan Ukraina memberikan dampak yang luas. Perang tersebut berdampak pada kenaikan harga minyak dan gas, yang kemudian berimbas pada kenaikan harga avtur.

Tentu saja, hal ini merupakan kabar buruk bagi maskapai. Sebab, kenaikan harga avtur berdampak pada beban biaya yang semakin meningkat.

Berdasarkan data Pertamina seperti dikutip Kamis (17/3/2022), harga avtur periode 15-31 Maret 2022 di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng sebesar US$ 87,50 sen per liter untuk penerbangan internasional (international flight price). Sementara, untuk kategori domestic flight into plane/not into plane Rp 13.677,20 per liter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harga tersebut naik dibanding periode 1-14 Maret 2022. Harga avtur untuk penerbangan internasional sebesar US$ 76,90 sen per liter di bandara yang sama. Kemudian, untuk domestic flight price into plane/not into plane sebesar Rp 11.967,55 per liter.

Dengan demikian, maka terjadi kenaikan sebanyak US$ 10,6 sen untuk penerbangan internasional dan Rp 1.709,65 per liter untuk domestic flight price into plane/not into plane.

ADVERTISEMENT

Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) memaparkan, gejolak geopolitik di Eropa Timur serta
tren meningkatnya harga minyak mentah dunia mempengaruhi harga publikasi Mean of Plats Singapore (MOPS) yang mempengaruhi fluktuasi harga avtur.

Tercatat, harga minyak mentah Brent di minggu ke 2 Maret berada di angka US$ 117/barel, 24% lebih tinggi dibandingkan harga Januari. Hal ini berdampak pada harga publikasi MOPS di minggu ke 2 Maret 2022 yang mencapai US$ 125 /barel atau naik sekitar 22% dibandingkan harga MOPS di awal Januari 2022.

"Di tengah kondisi yang sangat fluktuatif ini, Pertamina Patra Niaga siap dan terus berkomitmen memberikan layanan penyediaan avtur bagi seluruh maskapai penerbangan selaku mitra strategis business to business (B2B) perusahaan," jelas Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga SH C&T, Irto Ginting.

Selain mengikuti tren harga MOPS, Pertamina Patra Niaga juga terus memaksimalkan proses penyaluran avtur agar mendapatkan skema yang paling efisien, baik dari segi harga dan pelayanan. Perlu diketahui, dengan skema penyaluran yang efisien, Pertamina Patra Niaga dapat sedikit menahan fluktuasi harga avtur bagi maskapai.

"Bisnis avtur ini bersifat business-to-business, jadi Pertamina Patra Niaga di satu sisi akan memaksimalkan proses dan skema penyaluran dan di sisi lain akan selalu membuka komunikasi dengan seluruh maskapai penerbangan agar kebutuhan avtur di tengah kondisi saat ini bisa terpenuhi sehingga pelayanan penerbangan bagi masyarakat dapat berjalan dengan maksimal," imbuh Irto

Apakah Garuda-Citilink mau menaikkan harga tiket? Baca di halaman berikutnya.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengatakan, perusahaan hingga saat ini belum melakukan penyesuaian harga tiket. "Belum," katanya kepada detikcom lewat pesan singkat.

Ia sebelumnya mengatakan tengah berdiskusi dengan Kementerian Perhubungan terkait dampak dari kenaikan harga avtur. Saat ini dikonfirmasi, Irfan mengatakan, belum ada perkembangan terkait diskusi tersebut.

Sementara, PT Citilink Indonesia masih melakukan analisis dan kajian terkait kenaikan harga avtur. Menurut Citilink, kenaikan harga tersebut berdampak pada beban operasional perusahaan.

"Dengan adanya kenaikan harga avtur tentu saja beban operasional perusahaan mengalami peningkatan. Oleh karena itu, Citilink sedang mengkaji berbagai strategi untuk dapat mengatasi kenaikan biaya operasional tersebut," kata Direktur Utama Citilink Indonesia Dewa Kadek Rai.

Dia mengatakan, pihaknya menyediakan harga tiket sesuai dengan range tarif batas atas (TBA) dan tarif batas bawah (TBB).

"Terkait dengan harga tiket, Citilink tetap berkomitmen untuk menyediakan harga tiket yang sesuai dengan range Tarif Batas Atas (TBA) maupun Tarif Batas Bawah (TBB) yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Citilink dalam menyediakan kebutuhan transportasi udara untuk menjaga konektivitas Indonesia," paparnya.

Sementara, Lion Air Group belum memberikan respons terkait dampak kenaikan harga avtur ke tiket hingga berita ini diturunkan. detikcom telah berupaya mengonfirmasi ke Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro.



Simak Video "Jokowi Usul Kelapa Diolah Jadi Bio Avtur"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads