Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengatakan, perusahaan hingga saat ini belum melakukan penyesuaian harga tiket. "Belum," katanya kepada detikcom lewat pesan singkat.
Ia sebelumnya mengatakan tengah berdiskusi dengan Kementerian Perhubungan terkait dampak dari kenaikan harga avtur. Saat ini dikonfirmasi, Irfan mengatakan, belum ada perkembangan terkait diskusi tersebut.
Sementara, PT Citilink Indonesia masih melakukan analisis dan kajian terkait kenaikan harga avtur. Menurut Citilink, kenaikan harga tersebut berdampak pada beban operasional perusahaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan adanya kenaikan harga avtur tentu saja beban operasional perusahaan mengalami peningkatan. Oleh karena itu, Citilink sedang mengkaji berbagai strategi untuk dapat mengatasi kenaikan biaya operasional tersebut," kata Direktur Utama Citilink Indonesia Dewa Kadek Rai.
Dia mengatakan, pihaknya menyediakan harga tiket sesuai dengan range tarif batas atas (TBA) dan tarif batas bawah (TBB).
"Terkait dengan harga tiket, Citilink tetap berkomitmen untuk menyediakan harga tiket yang sesuai dengan range Tarif Batas Atas (TBA) maupun Tarif Batas Bawah (TBB) yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Citilink dalam menyediakan kebutuhan transportasi udara untuk menjaga konektivitas Indonesia," paparnya.
Sementara, Lion Air Group belum memberikan respons terkait dampak kenaikan harga avtur ke tiket hingga berita ini diturunkan. detikcom telah berupaya mengonfirmasi ke Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro.
Simak Video "Jokowi Usul Kelapa Diolah Jadi Bio Avtur"
[Gambas:Video 20detik]
(acd/das)