Salah satu perusahaan energi raksasa dari Prancis, TotalEnergies mengaku mereka akan berhenti membeli minyak dan produk minyak dari Rusia paling lambat pada akhir 2022.
"Mengingat situasi yang memburuk di Ukraina dan adanya sumber pasokan alternatif untuk Eropa, TotalEnergies secara sepihak memutuskan untuk tidak menandatangani atau memperbarui kontrak apa pun untuk pembelian minyak dan produk minyak Rusia, untuk menghentikan semua pembelian minyak Rusia atau produk minyak sesegera mungkin dan paling lambat akhir 2022," kata TotalEnergies dari siaran persnya dikutip dari CNN, Rabu (23/2/2022).
Tidak seperti perusahaan lain yang menutup pintu habis-habisan untuk tidak menerima produk apapun dari Rusia, TotalEnergies tetap akan membeli komoditas Rusia yang lain.
"Tidak seperti pasokan minyak, tampaknya kapasitas logistik gas Eropa membuat sulit untuk melakukannya tanpa gas Rusia dalam dua hingga tiga tahun ke depan tanpa mempengaruhi pasokan energi benua itu," tambah Total dalam pernyataannya.
Untuk menutup kerugian pasokan minyak dari Rsuai, Total mengaku akan membeli produk minyak dari tempat lain, terutama solar yang diproduksi oleh kilang Satorp di Arab Saudi.
Dalam pernyataan itu, Total juga menegaskan kembali bahwa mereka tidak akan mengoperasikan ladang minyak atau pabrik gas alam cair yang ada di Rusia. Selain itu, secara bertahap kegiatannya di Rusia akan ditangguhkan.
Ia juga mengumumkan akan menghentikan pendanaan proyek LNG 2 Arktik, yang terletak di pantai Siberia Rusia dan akan menunda pengembangan komersial baterai dan pelumas di Rusia.
(Iffa Naila Safira/dna)