Empat Kilang Terbakar Dalam Setahun, Pertamina Disentil DPR

Empat Kilang Terbakar Dalam Setahun, Pertamina Disentil DPR

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 29 Mar 2022 07:30 WIB
Kilang Pertamina di Balikpapan, Kaltim kebakaran namun api cepat dipadamkan dan tak ada korban jiwa (Dok. Istimewa)
Foto: Kilang Pertamina di Balikpapan, Kaltim kebakaran namun api cepat dipadamkan dan tak ada korban jiwa (Dok. Istimewa)
Jakarta -

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dipanggil Komisi VI DPR RI dalam agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP). Dalam rapat itu, Pertamina diminta menjelaskan terkait berbagai permasalahan, salah satunya kilang yang sering kali terbakar.

Ketua Komisi VI DPR RI, Faisol Riza mengatakan pihaknya meminta penjelasannya Pertamina terkait keamanan kilang. Karena dalam setahun terakhir sudah ada empat kilang terbakar dan merugikan Pertamina triliunan rupiah.

"Dalam satu tahun terakhir ini seperti yang pernah kita baca pernah kita rapatkan, empat kilang milik Pertamina terbakar," kata Ketua Komisi VI DPR RI, Faisol Riza dalam Rapat Pendapat dengan PT Pertamina (Persero), Senin (28/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia merinci, kebakaran kilang pertama yang terjadi di Balongan, Indramayu, Jawa Barat pada 29 Maret 2021. Kebakaran tersebut memakan korban sebanyak 20 orang dengan potensi kerugian Rp 1,25 triliun.

Kedua, kebakaran di Cilacap, Jawa Tengah pada 11 Juni 2021. Saat itu dari ketiga tangki kilang terbakar. Pertamina disebut menanggung kerugian sebesar Rp 225 miliar.

ADVERTISEMENT

Ketiga, kebakaran yang terjadi pada 13 November 2021. Ini terjadi lagi di Cilacap, Jawa Tengah. Kebakaran ini perusahaan disebut mengalami kerugian US$ 237 miliar dari 31 ribu kiloliter minyak yang terbakar.

"Terbaru (keempat) kilang Pertamina di Balikpapan, Kalimantan Timur terbakar pada 4 Maret 2022. Kebakaran tersebut menyoroti kinerja Pertamina terutama dalam aspek keamanan," lanjutnya.

Faisol mengatakan komisi VI membutuhkan penjelasan dari Pertamina sendiri. Ia juga menyarankan harus ada evaluasi mendalam, terutama dalam aspek keamanan untuk kilang.

"Kebakaran yang merugikan perusahaan milik negara hingga triliunan rupiah tidak boleh dibiarkan begitu saja. Perlu evaluasi mendalam terkait sistem keamanan yang selama ini dimiliki perusahaan. Diperlukan koordinasi sinergis antar anak perusahaan Pertamina agar kebakaran di masa yang akan datang dapat dicegah," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Nasdem, Rudi Hartono Bangun mempertanyakan kualitas kilang yang mudah terbakar. Selain itu, ia juga mempertanyakan soal upaya menjaga, merawat dan soal pemeliharaan kilang.

"Sebenarnya kualitas peralatan ataupun sarana prasarana kilang itu bagaimana kualitasnya. Itu kan yang membangun ada vendor atau kontraktor. Apakah ini hanya main-main atau hanya internal Pertamina yang membangun itu, sehingga setiap tiga bulan, enam bulan kabarnya terbakar terus," ucapnya

"Saya kira bagaimana menjaga dan merawat (kilang). Apakah ada pemeliharaan di pihak Pertamina atau pihak kilang. Kenapa rajin terbakar, apa disengaja?" lanjutnya.

Ia juga meminta penjelasan mengenai berapa total biaya pembangunan kilang dengan sarana dan prasarana yang baik. Tentunya pembangunan kilang yang tidak mudah terbakar.

Simak Video 'Ini Alasan Pertamina Tertarik Beli Minyak dari Rusia':

[Gambas:Video 20detik]



(das/das)

Hide Ads