Harga Wajarnya Rp 16.000, Sekuat Apa Pertamina Tahan Pertamax Rp 9.000?

Harga Wajarnya Rp 16.000, Sekuat Apa Pertamina Tahan Pertamax Rp 9.000?

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 29 Mar 2022 12:17 WIB
Pihak PT Pertamina (Persero) sedang mengkaji terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamax. Nantinya, harga BBM RON 92 itu bakal mengalami kenaikan.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan harga keekonomian atau batas atas bahan bakar minyak (BBM) umum RON 92 pada April bisa sekitar Rp 16.000 per liter. Sedangkan sekarang, harga Pertamax dengan RON 92 dijual Rp 9.000, dan Rp 9.200 di beberapa daerah.

Apakah PT Pertamina (Persero) masih kuat menahan harga Pertamax di Rp 9.000? Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menjelaskan berdasarkan perhitungannya, sepanjang 2021 saja perusahaan minyak dan gas (migas) milik negara itu sudah harus menanggung selisih harga di kisaran Rp 2.500-3.000 per liter imbas tak menyesuaikan harga sesuai harga keekonomian.

"Dengan saat ini konsumsi Pertamax kurang lebih 12% dari total konsumsi (BBM) nasional, di angka 5 sampai 6 juta K/L, sekitar segitu konsumsinya, jadi kita bisa hitung sebenarnya berapa kerugian yang harus ditanggung Pertamina, potential lost yang harus ditanggung Pertamina," katanya kepada detikcom, Selasa (29/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadi, lanjut dia, sampai hari ini pengguna Pertamax disubsidi oleh Pertamina. Sementara BUMN tersebut tidak mendapatkan kompensasi atau anggaran subsidi apapun untuk penjualan Pertamax di bawah harga keekonomian.

"Saya kira kondisi ini terlalu memberatkan keuangan Pertamina, apalagi di tengah harga minyak dunia yang terus mengalami kenaikan. Jadi kalau tidak dilakukan penyesuaian ini akan mengganggu terkait dengan jalur distribusi. Karena kan saat ini kan yang bertugas untuk menyalurkan jalur distribusi kan sub holding ya, dalam hal ini Patra Niaga. Kalau mereka nanti berdarah-darah keuangannya juga nanti malah terganggu jalur distribusi kita," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Pengamat Ekonomi dan Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi juga berpendapat demikian. Apalagi pemerintah belum membayarkan seluruh utangnya kepada Pertamina.

"Misalnya piutang Pertamina di pemerintah itu kan sudah 4 tahun juga nggak dibayar. Nah saya khawatir akan terjadi shortage cash. Pertamina kan membutuhkan cash untuk nanti misalnya untuk pengadaan BBM yang lain. Jadi menurut saya (Pertamax) harus segera dinaikkan," tutur Fahmy.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Tonton Video: Ini Harga BBM RON 92 di Beberapa Negara ASEAN, RI Paling Murah

[Gambas:Video 20detik]



Sebagai informasi batas atas harga jual jenis BBM umum RON 92 untuk Maret 2022 sebesar Rp 14.526 per liter. Harga tersebut merupakan cerminan dari harga keekonomian BBM RON 92 berdasarkan formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis BBM Umum.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi, menjelaskan dalam menghitung harga keekonomian atau batas atas bulan Maret tersebut, mempertimbangkan realisasi perkembangan harga bulan sebelumnya, yaitu Februari. Padahal Februari 2022, harga minyak belum setinggi Maret 2022.

"Dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp 14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp 16.000 per liter. Jadi sebagaimana yang telah disampaikan oleh Bapak Menteri ESDM, saat ini kita masih mencermati harga minyak ini, karena kalau berkepanjangan memang bebannya berat juga baik ke APBN, Pertamina dan sektor lainnya," ungkapnya dikutip dari keterangan tertulis Kementerian ESDM, Jumat (25/3/2022).


Hide Ads