Mulai hari ini harga BBM Non Subsidi jenis Pertamax resmi naik dari Rp 9.000 per liter menjadi Rp 12.500 per liter. Keputusan ini diambil karena Pertamina disebut menjual jauh lebih rendah dari harga keekonomian BBM RON 92 itu.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan dibandingkan negara lain, Indonesia paling lambat dalam menaikkan BBM jenis RON 92.
"Kita yang paling lambat sekarang menaikkan semua. Semua negara-negara sudah menaikkan," ujar Luhut, di Bekasi, Jumat (1/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut menerangkan salah satu penyebab yang mendorong harga BBM naik adalah kelangkaan minyak bumi. Salah satu biang keroknya adalah perang Ukraina-Rusia.
"Kemudian kelangkaan sekarang juga sunflower karena tidak bisa impor atau ekspor dari Ukraina. Dan juga sanksi ke Rusia itu membuat masalah dunia," tambah Luhut.
Menurutnya, Indonesia beruntung masih bisa mengelola ekonomi dengan baik sehingga dampaknya itu tidak terlalu besar, walaupun kenaikan tetap harus terjadi.
"Tidak ada punya pilihan karena kalau tidak harga asumsi minyak crude oil itu US$ 63 di APBN, sekarang ini sudah 98 atau US$100. Kan angkanya suah luar biasa," tambah Luhut.
(das/das)