Pemerintah Jerman diminta untuk segera memberlakukan embargo energi terhadap Rusia. Permintaan ini meningkat menjadi tekanan ke pemerintah dari dalam dan luar negeri. Apalagi setelah adanya laporan kekejaman yang dilakukan terhadap warga sipil Ukraina di Bucha.
Dilansir dari The Guardian, Rabu (6/4/2022), Berlin, pusat pemerintahan Jerman, sejauh ini masih menimbang hal tersebut karena konsekuensinya bagi ekonomi Jerman akan sangat buruk. Bila larangan impor energi terjadi bisa jadi industri di Jerman harus mengurangi waktu produksi untuk menghemat energi, sementara orang Jerman didesak untuk mengecilkan penghangat ruangan dan mengemudi lebih lambat.
Tekanan soal larangan impor mulai banyak disuarakan oleh negara tetangga Jerman, terutama negara-negara Baltik dan Polandia. PM Polania Mateusz Morawiecki pada hari Senin telah menuduh Jerman menghalangi sanksi yang lebih keras terhadap Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siapa pun yang membaca catatan pertemuan Uni Eropa tahu bahwa Jerman adalah hambatan terbesar dalam hal sanksi yang lebih tegas," kata Mateusz.
Baca juga: Uni Eropa Bakal Setop Impor Batu Bara Rusia |
Seorang juru bicara pemerintah Jerman sendiri mengatakan negaranya memang belum mempertimbangkan embargo energi dalam waktu segera. Meski begitu, juru bicara tersebut menyatakan Jerman masih memiliki tekad untuk menghentikan impor gas dan minyak Rusia.
"Kita akan sekali lagi melihat bagaimana kita bisa lebih cepat, dan dengan menggunakan langkah-langkah lebih lanjut, mengurangi ketergantungan (minyak dan gas Rusia) kita," kata Oliver Krischer, dari Kementerian Ekonomi dan Perlindungan Iklim Jerman.
Oliver Krischer mengatakan upaya-upaya sedang dilakukan Jerman untuk memperkenalkan langkah semi embargo energi Rusia. Misalnya dengan langkah-langkah hemat energi serta transisi ke energi lain, termasuk membeli bahan bakar gas cair.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Christine Lambrecht mengatakan memang sudah waktunya bagi negaranya dan Uni Eropa untuk bersama-sama membahas opsi larangan total terhadap gas Rusia.
"Harus ada tanggapan. Kejahatan semacam itu tidak bisa dibiarkan tanpa jawaban," tegas Christine Lambrecht.
Simak Video "Bahlil Beberkan Cara Indonesia Tekan Impor Migas"
[Gambas:Video 20detik]