Tak Cuma Listrik! Ada Sinyal Kuat Harga Pertalite dan LPG 3 Kg Juga Mau Naik

Tak Cuma Listrik! Ada Sinyal Kuat Harga Pertalite dan LPG 3 Kg Juga Mau Naik

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 13 Apr 2022 13:53 WIB
Sejumlah kendaraan antre mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Tol Sidoarjo 54.612.48, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (11/4/2022). Pemerintah menetapkan Pertalite sebagai jenis BBM khusus penugasan yang dijual dengan harga Rp7.650 per liter dan Biosolar Rp5.510 per liter, sementara jenis Pertamax harganya disesuaikan untuk menjaga daya beli masyarakat yakni menjadi Rp 12.500 per liter dimana Pertamina masih menanggung selisih Rp3.500 dari harga keekonomiannya sebesar Rp16.000 per liter di tengah kenaikan harga minyak dunia. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/rwa.
Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memberi sinyal bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite (RON 90) dan Solar akan naik. Hal ini sebagai respons pemerintah atas lonjakan harga minyak dunia.

Arifin mengatakan dalam jangka menengah dan panjang akan dilakukan penyesuaian harga Pertalite dan Solar. Selain itu, akan dilakukan pengamanan dengan peningkatan cadangan operasional dari 21 hari menjadi 30 hari.

"Dalam jangka menengah dan panjang kita akan melakukan optimalisasi campuran bahan bakar nabati dalam solar, penyesuaian harga Pertalite, minyak solar dan mempercepat bahan bakar pengganti antara lain KBLBB, BBG, bioethanol, BioCNG, dan lain-lain," kata Arifin dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (13/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, harga bensin Pertalite dan Solar subsidi pada periode 1 April 2022 ini tidak mengalami perubahan, di mana masing-masing masih dipertahankan pada Rp 7.650 per liter dan Rp 5.150 per liter. Sementara harga Pertamax (RON 92) sudah dinaikkan menjadi Rp 12.500 - Rp 13.000 per liter dari sebelumnya Rp 9.000 - Rp 9.400 per liter.

Sementara untuk jangka pendek, salah satu skenario yang akan dilakukan pemerintah yaitu menambah kuota BBM subsidi seperti solar, minyak tanah, hingga BBM khusus penugasan seperti Pertalite.

ADVERTISEMENT

Kuota Solar subsidi diusulkan bertambah sebesar 2,29 juta kilo liter (kl) menjadi 17,39 juta kl, minyak tanah bertambah 0,10 juta kl menjadi 0,58 juta kl, dan Pertalite bertambah 5,45 juta kl menjadi 28,50 juta kl.

"Jangka pendek kami mengusulkan perubahan kuota jenis BBM tertentu yaitu JBT minyak solar, JBT minyak tanah, dan JBKP Pertalite, serta penyesuaian harga BBM non subsidi sesuai keekonomian yg pasarnya untuk kalangan menengah ke atas," tandasnya.

Selain itu, harga LPG 3 kg juga diisyaratkan bakal naik. Baca selengkapnya di halaman berikutnya

Saksikan Juga Sosok Minggu Ini: Alfie Alfandy, Pendiri Bikers Dakwah Mantan Artis Pecandu Narkoba

[Gambas:Video 20detik]




LPG 3 kg juga bakal naik

Dari sekian banyak langkah yang akan dilakukan, dalam jangka menengah dan panjang ada rencana penyesuaian harga jual eceran LPG kg untuk mengurangi tekanan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan menjaga inflasi.

"Dalam jangka menengah dan panjang, melakukan substitusi dengan kompor induksi, jaringan gas kita harapkan bisa 1 juta rumah tangga per tahun, subsidi komoditas menjadi subsidi langsung ke pengguna, substitusi dengan DME untuk jangka panjang demi mengurangi 1 juta metrik ton elpiji di 2027 dan penyesuaian harga jual eceran untuk mengurangi tekanan APBN dan menjaga inflasi serta percepatan program biogas," bebernya.

Sedangkan dalam jangka pendek, pemerintah akan meningkatkan pengawasan pendistribusian LPG 3 kg tepat sasaran, bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan aparat penegak hukum, uji coba penjualan dengan aplikasi MyPertamina di 34 kabupaten/kota pada 2022 dan penyesuaian formula LPG 3 kg.

"Untuk menjaga ketersediaan LPG dan mengurangi impor," jelasnya.

Saksikan Juga Sosok Minggu Ini: Alfie Alfandy, Pendiri Bikers Dakwah Mantan Artis Pecandu Narkoba

[Gambas:Video 20detik]




Hide Ads