Menteri BUMN Erick Thohir belum banyak bicara soal wacana kenaikan harga BBM jenis Pertalite dan LPG. Saat ditanya mengenai hal tersebut, Erick hanya menjawab singkat.
"Belum," katanya saat dikonfirmasi di Telkom Landmark Tower, Jakarta, Kamis (21/4/2022).
Erick juga mengatakan hal yang sama saat ditanya apakah kenaikan itu dilakukan dalam waktu dekat. "Belum," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sinyal kenaikan harga Pertalite dan LPG sebelumnya disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif. Hal itu sebagai imbas tingginya minyak dunia.
Arifin mengatakan dalam jangka menengah dan panjang akan dilakukan penyesuaian harga Pertalite dan solar. Selain itu, akan dilakukan pengamanan dengan peningkatan cadangan operasional dari 21 hari menjadi 30 hari.
"Dalam jangka menengah dan panjang kita akan melakukan optimalisasi campuran bahan bakar nabati dalam solar, penyesuaian harga Pertalite, minyak solar dan mempercepat bahan bakar pengganti antara lain KBLBB, BBG, bioethanol, BioCNG, dan lain-lain," kata Arifin dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (13/4).
Dalam jangka menengah dan panjang juga, lanjutnya, ada rencana penyesuaian harga jual eceran LPG kg untuk mengurangi tekanan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan menjaga inflasi.
"Dalam jangka menengah dan panjang, melakukan substitusi dengan kompor induksi, jaringan gas kita harapkan bisa 1 juta rumah tangga per tahun, subsidi komoditas menjadi subsidi langsung ke pengguna, substitusi dengan DME untuk jangka panjang demi mengurangi 1 juta metrik ton elpiji di 2027 dan penyesuaian harga jual eceran untuk mengurangi tekanan APBN dan menjaga inflasi serta percepatan program biogas," bebernya.
(acd/zlf)